Dua TBBM dalam Kondisi Darurat, Penyaluran BBM Tetap Terkendali
A
A
A
SURABAYA - Meski terjadi kebakaran di TBBM Tuban dan unjuk rasa di TBBM Surabaya Group, Pertamina menjamin penyaluran BBM tetap terkendali dengan melakukan pengalihan ke empat TBBM lainnya di Jawa Timur.
Pada kondisi seperti ini, GM Marketing Operation Region V Ageng Giriyono langsung mengambil alih komando penanggulangan kondisi darurat dan penyaluran BBM melalui jalur alternatif.
”Penyaluran BBM merupakan prioritas kami agar masyarakat tetap bisa mendapatkan BBM untuk kegiatan sehari-hari. Pada saat yang bersamaan, kami tetap berupaya melakukan pemadaman kebakaran di tanki BBM di TBBM Tuban,” ujarnya kepada wartawan, ada Rabu 23 Maret 2016.
Seperti diketahui, telah terjadi flash di area bundwall tanki no 7 yang berisi premium di Terminal BBM, Rabu, 23 Maret 2016 sekitar pukul 08.45 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun satu orang patah tulang dan satu orang luka bakar. Semua korban sudah mendapat penanganan medis.
Pada waktu yang hampir bersamaan, juga terjadi aksi mogok awak mobil tanki (AMT) di Terminal BBM Surabaya Group yang sempat membuat sejumlah mobil tanki tidak dapat beroperasi. Namun hal ini sudah tertangani dengan bantuan sekitar 30 personel TNI AD yang menjalankan mobil tanki agar dapat tetap beroperasi.
Aksi mogok AMT di TBBM Surabaya Grup berakhir pukul 09.30 WIB, sedangkan kebakaran di TBBM Tuban berhasil dipadamkan sekitar pukul 10.17 WIB. Selanjutnya kegiatan operasional di kedua TBBM tersebut kembali berjalan normal.
Dari pantauan lapangan, tidak ada kekosongan BBM di SPBU akibat dua peristiwa tersebut. Penjualan BBM di SPBU berjalan normal seperti biasa.
Pertama Kali di Dua Lokasi
Demikian skenario yang terjadi pada Simulasi Keadaan Darurat yang dilakukan Pertamina Marketing Operation Region V. Simulasi ini merupakan latihan rutin yang dilakukan Pertamina untuk mengantisipasi berbagai kondisi darurat terutama di wilayah operasional.
Meski sudah dilakukan rutin, namun simulasi kali ini merupakan yang pertama kali melibatkan dua lokasi sekaligus. Apalagi lokasi yang terlibat merupakan dua sarfas utama dalam penyaluran BBM di Jawa Timur dan Indonesia bagian timur.
Simulasi Keadaan Darurat kali ini melibatkan dua TBBM besar di wilayah Marketing Operation Region V, yaitu TBBM Tuban dan TBBM Surabaya Group pada waktu yang hampir bersamaan. Simulasi melibatkan puluhan personel dari berbagai divisi mulai dari health, safety, security & environment (HSSE), komunikasi, retail fuel marketing, supply & distribution, dan sebagainya.
Melalui latihan seperti ini, Pertamina memastikan kesiapan personel dan sarfas di wilayah operasionalnya ketika menghadapi kondisi darurat yang sesungguhnya.
”Hal ini penting karena Pertamina mengelola objek vital nasional terutama BBM dan LPG. Sehingga apabila terjadi keadaan darurat, maka kami harus bisa menanganinya dalam waktu cepat dan dengan cara yang tepat agar pelayanan ke masyarakat tidak terganggu,” ujar Ageng.
Pada kondisi seperti ini, GM Marketing Operation Region V Ageng Giriyono langsung mengambil alih komando penanggulangan kondisi darurat dan penyaluran BBM melalui jalur alternatif.
”Penyaluran BBM merupakan prioritas kami agar masyarakat tetap bisa mendapatkan BBM untuk kegiatan sehari-hari. Pada saat yang bersamaan, kami tetap berupaya melakukan pemadaman kebakaran di tanki BBM di TBBM Tuban,” ujarnya kepada wartawan, ada Rabu 23 Maret 2016.
Seperti diketahui, telah terjadi flash di area bundwall tanki no 7 yang berisi premium di Terminal BBM, Rabu, 23 Maret 2016 sekitar pukul 08.45 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun satu orang patah tulang dan satu orang luka bakar. Semua korban sudah mendapat penanganan medis.
Pada waktu yang hampir bersamaan, juga terjadi aksi mogok awak mobil tanki (AMT) di Terminal BBM Surabaya Group yang sempat membuat sejumlah mobil tanki tidak dapat beroperasi. Namun hal ini sudah tertangani dengan bantuan sekitar 30 personel TNI AD yang menjalankan mobil tanki agar dapat tetap beroperasi.
Aksi mogok AMT di TBBM Surabaya Grup berakhir pukul 09.30 WIB, sedangkan kebakaran di TBBM Tuban berhasil dipadamkan sekitar pukul 10.17 WIB. Selanjutnya kegiatan operasional di kedua TBBM tersebut kembali berjalan normal.
Dari pantauan lapangan, tidak ada kekosongan BBM di SPBU akibat dua peristiwa tersebut. Penjualan BBM di SPBU berjalan normal seperti biasa.
Pertama Kali di Dua Lokasi
Demikian skenario yang terjadi pada Simulasi Keadaan Darurat yang dilakukan Pertamina Marketing Operation Region V. Simulasi ini merupakan latihan rutin yang dilakukan Pertamina untuk mengantisipasi berbagai kondisi darurat terutama di wilayah operasional.
Meski sudah dilakukan rutin, namun simulasi kali ini merupakan yang pertama kali melibatkan dua lokasi sekaligus. Apalagi lokasi yang terlibat merupakan dua sarfas utama dalam penyaluran BBM di Jawa Timur dan Indonesia bagian timur.
Simulasi Keadaan Darurat kali ini melibatkan dua TBBM besar di wilayah Marketing Operation Region V, yaitu TBBM Tuban dan TBBM Surabaya Group pada waktu yang hampir bersamaan. Simulasi melibatkan puluhan personel dari berbagai divisi mulai dari health, safety, security & environment (HSSE), komunikasi, retail fuel marketing, supply & distribution, dan sebagainya.
Melalui latihan seperti ini, Pertamina memastikan kesiapan personel dan sarfas di wilayah operasionalnya ketika menghadapi kondisi darurat yang sesungguhnya.
”Hal ini penting karena Pertamina mengelola objek vital nasional terutama BBM dan LPG. Sehingga apabila terjadi keadaan darurat, maka kami harus bisa menanganinya dalam waktu cepat dan dengan cara yang tepat agar pelayanan ke masyarakat tidak terganggu,” ujar Ageng.
(poe)