Whitesky Aviation Datangkan 30 Helikopter Sasar Jakarta-Bandung

Jum'at, 01 April 2016 - 03:25 WIB
Whitesky Aviation Datangkan...
Whitesky Aviation Datangkan 30 Helikopter Sasar Jakarta-Bandung
A A A
JAKARTA - Maskapai penerbangan yang fokus pada penyewaan helikopter, Whitesky Aviation akan memperkuat operasinya dengan mendatangkan 30 helikopter jenis 505 Jet Ranger X produksi Textron Bell Helicopter dalam 5 tahun ke depan. Helikopter tersebut akan menyasar pasar Jakarta dan Bandung.

Chief Executive Officer (CEO) Whitesky Aviation, Denon Prawiraatmaja mengatakan, pihaknya akan menargetkan pasar baru di antaranya trip Jakarta-Bandung, medical check up, tourism serta penanggulangan bencana.

"Kita akan sasar Jakarta maupun Bandung. Kenapa dua kota itu, sebab kedua masyarakat di dua kota tersebut sudah layak mendapatkan alternatif moda transportasi selain moda angkutan yang ada. Apalagi kita tahu, Jakarta-Bandung dengan kondisi kepadatan yang ada saya kira masyarakat Jakarta dan bandung sudah membutuhkan mobilitas yang tinggi," ujarnya, dalam konferensi pers yang digelar di kantor Whitesky Aviation di Jakarta (31/3/2016).

Dia menjelaskan helikopter jenis tersebut dipilih, sebab bisa dinikmati berbagai kalangan dengan biaya yang relatif, berkisar Rp3,5 juta per sekali perjalanan tujuan Jakarta-Bandung. Selain berfungsi sebagai taksi udara, helikopter tersebut juga akan digunakan dalam rangka mendukung program tourism memanfaatkan program trip wisata udara terbang melewati situs-situs bersejarah.

"Kami akan mulai rencana ini melalui letter of intent pada 4 April 2016. Helikopter tersebut akan datang secara bertahap selama lima tahun sejak penandatanganan," katanya.

Di tempat yang sama, Managing Director Whitesky Aviation, A Toos Sanitioso mengatakan, biaya per trip untuk tujuan sekitar Jakarta-Bandung per jam mencapai Rp12.000.000 untuk tiga orang penumpang dengan rute Jakarta, Cikarang, Cengkareng, Bandung dan sekitarnya. Harga sebanyak 30 unit helikopter tersebut mencapai USD36 juta. "Kira-kira sekitar USD3 juta per unit. Tahun pertama datang dua unit dulu pada 2016, kemudian tiga unit 2017 dan bertahap seterusnya selama lima tahun," ungkapnya.

Dia menambahkan, prospek pasar untuk bisnis helikopter masih berpotensi. Sebelumnya, bisnis helikopter lebih banyak menyasar korporasi oil and gas dengan sistem carter.

Namun, sejak tiga tahun terakhir sejak anjloknya sektor oil dan gas pertumbuhan pesanan helikopter carter menyusut hingga 40%. Akibatnya, sektor ini harus beradaptasi dengan melakukan variasi bisnis.

"Selain perjalanan jakarta-Bandung, kami juga akan bekerja sama dengan pihak rumah sakit memanfaatkan unit helikopter kami untuk medical check up atau emergency. Sebab, kita akui sektor oil dan gas sudah mulai menurun sehingga kami mencoba beradaptasi mengembangkan sektor lain," pungkasnya.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9521 seconds (0.1#10.140)