Lembaga Pemeringkat Jepang Sebut Indonesia Layak Investasi

Selasa, 05 April 2016 - 22:05 WIB
Lembaga Pemeringkat Jepang Sebut Indonesia Layak Investasi
Lembaga Pemeringkat Jepang Sebut Indonesia Layak Investasi
A A A
JAKARTA - Kendati perekonomian nasional dalam pemulihan, iklim investasi di Indonesia tetap menarik perhatian investor asing. Buktinya, lembaga pemeringkat asal Jepang, Rating and Investment Information, Inc. (R&I) melansir peringkat Indonesia pada level layak investasi (investment grade).

Dalam siaran pers, Senin (4/4/2016), R&I memberi afirmasi Sovereign Credit Rating Republik Indonesia pada BBB- /stable outlook.

Faktor kunci yang mendukung keputusan afirmasi itu adalah perekonomian Indonesia yang berada pada koridor yang stabil di tengah ketidakpastian eksternal, defisit fiskal dipandang rendah, kondisi fiskal yang terkendali. Likuiditas valas juga terjaga melalui kebijakan bank sentral dan kecukupan cadangan devisa yang baik, meskipun utang luar negeri swasta non-bank tetap perlu dicermati.

R&I menilai perlambatan pertumbuhan ekonomi domestik Indonesia yang terjadi di 2015 disebabkan oleh ketidakpastian pada ekonomi dan keuangan global.

Untuk tahun 2016 ini, R&I memandang perekonomian domestik harus didorong oleh belanja pemerintah untuk menggerakkan ekonomi dan peningkatan konsumsi rumah tangga sebagai dampak dari pelonggaran kebijakan moneter bank sentral.

Selain itu, R&I juga memandang positif komitmen pemerintah dalam melakukan reformasi struktural, termasuk reformasi subsidi energi. Reformasi subsidi ini telah memberikan ruang bagi sektor fiskal untuk dapat meningkatkan alokasi pengeluaran terkait penyediaan infrastruktur dan sektor produktif lainnya. Sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih tinggi.

Gubernur Bank Indonesia, Agus D.W. Martowardojo menyatakan ketahanan perekonomian Indonesia ditengah ketidakpastian perekonomian dan volatilitas keuangan global telah diakui lembaga pemeringkat.

"Selanjutnya, jalinan koordinasi yang semakin sinergi antara kebijakan moneter dan fiskal merupakan faktor utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih sehat seiring dengan upaya reformasi struktural yang sedang berlangsung," kata Agus dalam siaran pers, Selasa (5/4/2016).

R&I sebelumnya telah melakukan afirmasi atas Sovereign Credit Rating Indonesia pada BBB- / stable outlook pada tanggal 18 Maret 2015.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4410 seconds (0.1#10.140)