Genjot BBM Nonsubsidi, SPBU Diminta Kurangi Outlet Premium

Jum'at, 08 April 2016 - 15:31 WIB
Genjot BBM Nonsubsidi, SPBU Diminta Kurangi Outlet Premium
Genjot BBM Nonsubsidi, SPBU Diminta Kurangi Outlet Premium
A A A
YOGYAKARTA - PT Pertamina Area IV Regional Jawa Tengah berusaha meningkatkan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) nonsubsidi dengan menyarankan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak (SPBU) mengurangi outlet premium. GM Marketing Operasional Pertamia Area Regional Jawa Tengah DIY, Kusnendar menekankan akan tetap berusaha menekan konsumsi Premium dan Pertalite sehingga konsumen menggantinya dengan Pertalite dan Pertamax.

"Pergantian ini bergantung pada masing-masing SPBU, jika lokasinya terbatas maka hal tersebut tidak mungkin dilakukan. Meski penggantian nozzle tersebut tidak wajib, diharapkan kepada SPBU untuk melakukannya," jelas di Yogyakarta, Jumat (8/4/2016).

Lanjut dia, menurutnya untung yang didapat dari menjual Pertalite dan Pertamax tersebut lebih menjanjikan dibanding dengan premium. Di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sendiri, sampai saat ini memang belum semua SPBU menyediakan nozzle dua jenis bahan bakar tersebut.

Dari 104 SPBU yang tersebar di seluruh DIY, baru ada sekitar 50 SPBU yang menyediakan Pertalite, dan sudah ada 100 SPBU yang menyediakan Pertamax. Ia berharap SPBU segera mengambil kebijakan mengganti nozzle mereka. “Sebenarnya ini tidak mudah, karena ternyata juga jenis bahan bakar itu berubah-ubah,”paparnya.

Sampai saat ini, konsumsi Pertalite dan Pertamax memang masih sedikit dibanding dengan premium. Meskipun sudah naik tiga kali lipat dibanding dengan tahun lalu, tetapi tetap saja prosentase konsumsi dua jenis bahan bakar tersebut masih rendah. Konsumsi kedua jenis bahan bakar ini baru mengalami lonjakan pada masa-masa tertentu.

Konsumsi Pertalite ataupun Pertamax terlihat mengalami kenaikan yaitu beberapa hari sebelum ada penurunan harga Premium beberapa waktu lalu. Selain itu, Pertamax juga mengalami lonjakan hingga 5 kali lipat ketika musim libur lebaran. Hal tersebut menunjukkan konsumsi bahan bakar terutama Pertamax belum sepenuhnya diterima oleh masyarakat DIY. “Kalau lebaran naik itu karena orang Jakarta banyak yang mudik. Mereka paham itu,”ujarnya.

Marketing Branch Manager (MBM) Pertamina DIY dan Surakarta, Dody Prasetya mengatakan, selain dengan menambah outlet layanan dari Pertalite dan juga Pertamax, pihaknya juga gencar melakukan promosi bersama dengan berbagai pihak. “Misalnya kami kerjasama dengan hotel. Setiap pembelian nominal tertentu dapat diskon menggunakan layanan hotel,” jelas Dody.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5538 seconds (0.1#10.140)