Rupiah Diproyeksi Akan Bergerak Menguat
A
A
A
JAKARTA - Laju rupiah pada hari ini diproyeksikan dapat bergerak menguat atau berada di jalur hijau seiring masih adanya potensi kenaikan lanjutan dari harga minyak mentah dunia.
"Selain itu, adanya imbas dari pemerintah yang akan mengeluarkan paket kebijakan ekonomi tahap XII," ujar Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Jumat (22/4/2016).
Dia memprediksi rupiah akan berada di level support Rp13.145/USD serta resisten Rp13.129/USD serta etap cermati sentimen yang ada terhadap laju rupiah.
Sementara, kata dia, sentimen yang masih sama seperti sehari sebelumnya dimana masih adanya imbas kenaikan sejumlah komoditas seiring belum adanya tanda-tanda dari The Fed untuk menaikan tingkat suku bunga acuannya memberikan kesempatan bagi Rupiah untuk ikut berbalik positif.
Penguatan juga didukung adanya sentimen positif dari dalam negeri mengenai rencana pemerintah akan segera mengumumkan Paket Kebijakan Ekonomi XII sebagai kelanjutan dari upaya pemerintah dalam deregulasi ekonomi di Indonesia.
"Paket kebijakan itu rencananya akan diluncurkan setelah Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan ke Eropa pada 17-23 April 2016," pungkasnya.
"Selain itu, adanya imbas dari pemerintah yang akan mengeluarkan paket kebijakan ekonomi tahap XII," ujar Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Jumat (22/4/2016).
Dia memprediksi rupiah akan berada di level support Rp13.145/USD serta resisten Rp13.129/USD serta etap cermati sentimen yang ada terhadap laju rupiah.
Sementara, kata dia, sentimen yang masih sama seperti sehari sebelumnya dimana masih adanya imbas kenaikan sejumlah komoditas seiring belum adanya tanda-tanda dari The Fed untuk menaikan tingkat suku bunga acuannya memberikan kesempatan bagi Rupiah untuk ikut berbalik positif.
Penguatan juga didukung adanya sentimen positif dari dalam negeri mengenai rencana pemerintah akan segera mengumumkan Paket Kebijakan Ekonomi XII sebagai kelanjutan dari upaya pemerintah dalam deregulasi ekonomi di Indonesia.
"Paket kebijakan itu rencananya akan diluncurkan setelah Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan ke Eropa pada 17-23 April 2016," pungkasnya.
(izz)