Harga Minyak Dunia Melemah Saat Produksi OPEC Meningkat

Jum'at, 29 April 2016 - 09:04 WIB
Harga Minyak Dunia Melemah...
Harga Minyak Dunia Melemah Saat Produksi OPEC Meningkat
A A A
SINGAPURA - Harga minyak mentah dunia jatuh pada awal perdagangan hari ini Jumat (29/4/2016) ketika produksi minyak di Timur Tengah dan Organisasi negara pengekspor minyak dunia (OPEC) meningkat yang terlihat sejak awal April. Ketakutan kelebihan pasokan membuat harga minyak kembali tertekan, usai sempat mencapai level tertinggi sepanjang 2016.

Sementara itu dilansir Reuters hari ini, produksi minyak Amerika Serikat (AS) terus menyusut dan melemahnya dolar AS (USD) sedikit banyak memberikan dukungan kepada penguatan minyak global. Tercatat patokan minyak internasional yakni Brent berada pada level USD47,69 per barel pada pukul 01.01 GMT, melemah hampir setengah dolar dibandingkan posisi sebelumnya.

Harga minyak mentah berjangka AS, West Texas Intermediate (WTI) juga menyusut 19 sen ke level USD45,46 per barel. Sepanjang bulan ini kontrak keduanya tetap mendekati posisi tertinggi dalam 2016 pada posisi USD48.19 dan USD46.14 per barel untuk masing-masing, meski WTI sedikit menguat terimbas penurunan output minyak mentah AS.

Penurunan output dan melemahnya USD yang anjlok hampir 6% terhadap beberapa mata uang utama lain tahun ini, menjadi sentimen positif pada perdagangan minyak. Kondisi tersebut membuat harga minyak menjadi lebih murah sehingga memacu permintaan global. "Pergerakan di pasar mata uang terus memberikan pengaruh besar kepada harga komoditas," kata Bank ANZ.

Namun Deutsche Bank mengatakan bahwa kenaikan produksi oleh anggota OPEC ketika Iran terus meningkatkan pasokan, sementara Irak, Nigeria dan Uni Emirat Arab coba mengurangi hal itu akan diprediksi akan menahan kenaikan.

"Kelanjutan peningkatan dalam produksi OPEC kemungkinan membuat raly terhenti. Pemeliharaan di UEA yang dijadwalkan berhenti pada April menyiratkan kenaikan dari produksi saat ini 2,73 juta barel per hari (bpd) dibandingkan sebelumnya pada Mei sebesar 2,91 juta bpd," tutup Deutsche.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6313 seconds (0.1#10.140)