Triwulan I 2016, Penumpang AP I Melonjak 21,7%
A
A
A
JAKARTA - PT Angkasa Pura I (AP I) mencatatkan pertumbuhan jumlah penumpang sebesar 21,7% di triwulan I 2016 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Corporate Secretary Angkasa Pura I, Farid Indra Nugraha mengatakan, jumlah penumpang di 13 bandara AP I di triwulan I 2016 mencapai 19,6 juta penumpang. Sementara pada periode yang sama tahun lalu hanya 16,1 juta penumpang.
Menurut Farid, seluruh bandara di bawah kelolaan Angkasa Pura I mengalami kenaikan jumlah penumpang.
"Bandara Adi Soemarmo Solo mencatat pertumbuhan tertinggi, yaitu 50,3%. Diikuti Bandara El Tari Kupang 45,7%, Bandara Internasional Lombok 43,6%, dan Bandara Sam Ratulangi Manado 26,3%," kata Farid di Jakarta, Jumat (29/4/2016).
Selain jumlah penumpang, jumlah pesawat yang dilayani oleh 13 bandara Angkasa Pura I juga mengalami peningkatan sebesar 12%. Jika triwulan I 2015 yang ada 161 ribu pergerakan, tahun ini tercatat 181 ribu pergerakan pesawat.
Banyak faktor penyebab pertumbuhan ini. Selain kondisi perekonomian yang kian membaik, lanjut Farid, juga karena beberapa program investasi yang dicanangkan Angkasa Pura I mulai menampakkan hasil.
"Selain itu, penambahan rute-rute baru termasuk penerbangan umroh dari beberapa maskapai juga memberikan dampak cukup signifikan," jelas Farid.
Sejak Desember 2015 hingga April 2016, tercatat 12 penambahan rute baru, termasuk diantaranya penerbangan umroh Lion Air direct Banjarmasin-Jeddah-Madinah. Sementara pada 3 Mei 2016 mendatang, Garuda Indonesia juga akan membuka rute penerbangan umrah Solo-Jeddah.
"Penambahan frekuensi penerbangan dari maskapai penerbangan juga cukup agresif di awal tahun ini. Setidaknya ada empat penambahan frekuensi dari dan ke bandara-bandara Angkasa Pura I," katanya.
Penambahan frekuensi itu antara lain Lion Air Balikpapan-Makasar, Lion Air Manado-Makasar, Lion Air Bandung-Surabaya, dan Sriwijaya Air Surabaya-Berau.
Farid menambahkan, salah satu strategi AP I mengejar peningkatan pertumbuhan penumpang dan rute-rute baru adalah dengan menyelenggarakan Collaborative Destination Development (CDD). Sebuah focus group discussion yang mempertemukan airport operator, airline, travel agent, hingga pemerintah daerah, untuk mendorong pertumbuhan pariwisata dan meningkatkan pertumbuhan pergerakan penumpang yang datang dan pergi dari bandara-bandara AP I.
"Sejak akhir tahun lalu hingga Januari 2016, CDD telah digelar di empat kota, yakni Manado, Solo, Lombok, dan Kupang. Hasilnya luar biasa. Dibuktikan dengan pertumbuhan trafik tertinggi dipegang oleh empat bandara tuan rumah CDD," jelas Farid.
Secara berkelanjutan, tambah Farid, Angkasa Pura I akan membuka peluang-peluang kerja sama untuk membuka rute-rute baru. Pasalnya, pertumbuhan ekonomi semakin bergerak ke arah timur Indonesia. Sehingga demand untuk point to point flight ke seluruh Nusantara diperkirakan semakin besar.
Corporate Secretary Angkasa Pura I, Farid Indra Nugraha mengatakan, jumlah penumpang di 13 bandara AP I di triwulan I 2016 mencapai 19,6 juta penumpang. Sementara pada periode yang sama tahun lalu hanya 16,1 juta penumpang.
Menurut Farid, seluruh bandara di bawah kelolaan Angkasa Pura I mengalami kenaikan jumlah penumpang.
"Bandara Adi Soemarmo Solo mencatat pertumbuhan tertinggi, yaitu 50,3%. Diikuti Bandara El Tari Kupang 45,7%, Bandara Internasional Lombok 43,6%, dan Bandara Sam Ratulangi Manado 26,3%," kata Farid di Jakarta, Jumat (29/4/2016).
Selain jumlah penumpang, jumlah pesawat yang dilayani oleh 13 bandara Angkasa Pura I juga mengalami peningkatan sebesar 12%. Jika triwulan I 2015 yang ada 161 ribu pergerakan, tahun ini tercatat 181 ribu pergerakan pesawat.
Banyak faktor penyebab pertumbuhan ini. Selain kondisi perekonomian yang kian membaik, lanjut Farid, juga karena beberapa program investasi yang dicanangkan Angkasa Pura I mulai menampakkan hasil.
"Selain itu, penambahan rute-rute baru termasuk penerbangan umroh dari beberapa maskapai juga memberikan dampak cukup signifikan," jelas Farid.
Sejak Desember 2015 hingga April 2016, tercatat 12 penambahan rute baru, termasuk diantaranya penerbangan umroh Lion Air direct Banjarmasin-Jeddah-Madinah. Sementara pada 3 Mei 2016 mendatang, Garuda Indonesia juga akan membuka rute penerbangan umrah Solo-Jeddah.
"Penambahan frekuensi penerbangan dari maskapai penerbangan juga cukup agresif di awal tahun ini. Setidaknya ada empat penambahan frekuensi dari dan ke bandara-bandara Angkasa Pura I," katanya.
Penambahan frekuensi itu antara lain Lion Air Balikpapan-Makasar, Lion Air Manado-Makasar, Lion Air Bandung-Surabaya, dan Sriwijaya Air Surabaya-Berau.
Farid menambahkan, salah satu strategi AP I mengejar peningkatan pertumbuhan penumpang dan rute-rute baru adalah dengan menyelenggarakan Collaborative Destination Development (CDD). Sebuah focus group discussion yang mempertemukan airport operator, airline, travel agent, hingga pemerintah daerah, untuk mendorong pertumbuhan pariwisata dan meningkatkan pertumbuhan pergerakan penumpang yang datang dan pergi dari bandara-bandara AP I.
"Sejak akhir tahun lalu hingga Januari 2016, CDD telah digelar di empat kota, yakni Manado, Solo, Lombok, dan Kupang. Hasilnya luar biasa. Dibuktikan dengan pertumbuhan trafik tertinggi dipegang oleh empat bandara tuan rumah CDD," jelas Farid.
Secara berkelanjutan, tambah Farid, Angkasa Pura I akan membuka peluang-peluang kerja sama untuk membuka rute-rute baru. Pasalnya, pertumbuhan ekonomi semakin bergerak ke arah timur Indonesia. Sehingga demand untuk point to point flight ke seluruh Nusantara diperkirakan semakin besar.
(ven)