PLTU Ketapang Beroperasi, PLN Hemat Rp92 Miliar
A
A
A
JAKARTA - PT PLN (Persero) menargetkan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Ketapang di Kalimantan Barat yang berkapasitas 2x10 megawatt (MW) dapat beroperasi bulan ini. Langkah ini merupakan bagian dari percepatan membangun pembangkit energi baru dan terbarukan di Indonesia serta sebagai bentuk efisiensi perusahaan.
“Selain mempercepat pembangunan pembangkit berbasis energi baru dan terbarukan. PLTU Ketapang juga mampu menciptakan efisiensi biaya pokok produksi senilai Rp92 miliar tahun ini,” ujar Manajer Senior Hubungan Komunikasi PLN Agung Murdifi, di Jakarta, Senin (2/5/2016).
Menurutnya setelah PLTU Ketapang beroperasi maka Pembangkit Lisrik Tenaga Diesel Sukaharja yang selama ini memasok listrik di Ketapang akan berhenti sehingga tercipta efisiensi. Pasalnya PLN tidak lagi melakukan impor bahan bakar minyak. “Di sisi lain beroperasinya pembangkit Ketapang akan menutup defisit sistem isolasi di Ketapang dan sekitarnya,” sambung dia.
Beradasarkan data PLN jumlah total pelanggan di Kalimantan Barat sebanyak 932.869 pelanggan. PLN area Ketapang memberikan sumbangsih pelanggan sebesar 10% atau sebesar 94.564 pelanggan dengan daya mampu sistem Ketapang sebesar 26 MW dan beban puncak 31 MW.
Demi memperkuat kelistrikan di Kalimantan Barat, PLN juga tengah berencana membangun sejumlah pembangkit, transmisi dan gardu induk. Diantaranya PLTU Sintang berkapasitas 3x7 MW, PLTG MPP Kalimantan Barat berkapasitas 100 MW, PLTU Parit Baru Unit 1 berkapasitas 2x50 MW dan PLTU Pantai Kura-Kura 2x27,5 MW.
“Pembangunan infrastruktur di Kalimantan memerlukan waktu. Tapi kami mempercepat pembangunan infrastruktur di Kalimantan. Kami menargetkan tahun ini bisa selesai dengan harapan didukung oleh semua stakeholder termasuk pemerintah daerah setempat,” tandasnya.
“Selain mempercepat pembangunan pembangkit berbasis energi baru dan terbarukan. PLTU Ketapang juga mampu menciptakan efisiensi biaya pokok produksi senilai Rp92 miliar tahun ini,” ujar Manajer Senior Hubungan Komunikasi PLN Agung Murdifi, di Jakarta, Senin (2/5/2016).
Menurutnya setelah PLTU Ketapang beroperasi maka Pembangkit Lisrik Tenaga Diesel Sukaharja yang selama ini memasok listrik di Ketapang akan berhenti sehingga tercipta efisiensi. Pasalnya PLN tidak lagi melakukan impor bahan bakar minyak. “Di sisi lain beroperasinya pembangkit Ketapang akan menutup defisit sistem isolasi di Ketapang dan sekitarnya,” sambung dia.
Beradasarkan data PLN jumlah total pelanggan di Kalimantan Barat sebanyak 932.869 pelanggan. PLN area Ketapang memberikan sumbangsih pelanggan sebesar 10% atau sebesar 94.564 pelanggan dengan daya mampu sistem Ketapang sebesar 26 MW dan beban puncak 31 MW.
Demi memperkuat kelistrikan di Kalimantan Barat, PLN juga tengah berencana membangun sejumlah pembangkit, transmisi dan gardu induk. Diantaranya PLTU Sintang berkapasitas 3x7 MW, PLTG MPP Kalimantan Barat berkapasitas 100 MW, PLTU Parit Baru Unit 1 berkapasitas 2x50 MW dan PLTU Pantai Kura-Kura 2x27,5 MW.
“Pembangunan infrastruktur di Kalimantan memerlukan waktu. Tapi kami mempercepat pembangunan infrastruktur di Kalimantan. Kami menargetkan tahun ini bisa selesai dengan harapan didukung oleh semua stakeholder termasuk pemerintah daerah setempat,” tandasnya.
(akr)