APP Garap Pasar Tisu Soft Pack di Jepang

Selasa, 03 Mei 2016 - 19:14 WIB
APP Garap Pasar Tisu Soft Pack di Jepang
APP Garap Pasar Tisu Soft Pack di Jepang
A A A
JAKARTA - Asia Pulp and Paper (APP) akan fokus menggarap pasar tisu berbungkus plastik (soft pack) di Jepang, karena penetrasi pasarnya mudah. Saat ini belum ada kompetitor yang bersedia memasarkan tisu jenis tersebut di negara tersbeut.

Chairman Asia Pulp and Paper Japan Tan Ui Sian mengatakan, tisu jenis soft pack memang tidak lazim digunakan orang Jepang. Namun, perusahaan optimistis pasarnya bisa terbentuk melihat karakteristik orang Jepang yang adaptif dengan perubahan.

"Di Jepang dijual tisu jenis soft pack, tapi isinya paling hanya lima lembar. Kami akan jual dengan jumlah lebih banyak, 60, 80, hingga 150 lembar per bungkus," jelas Tan di Jakarta, Selasa (3/5/2016).

Menurutnya, tisu jenis soft pack ini akan diekspor langsung dari pabrik perusahaan di dalam negeri dan volumenya akan meningkat setelah pabrik OKI Pulp and Paper rampung di akhir 2016 dengan produksi tisu mencapai 500 ribu ton per tahun.

Meski demikian, perusahaan masih membutuhkan nilai tukar yen stabil agar lebih kompetitif. "Karena rencananya produk China untuk tisu jenis soft pack juga akan masuk ke Jepang, jadi sebisa mungkin harga tisu kami bisa lebih murah. Kami juga jaga loyalitas konsumen Jepang agar tak beralih menggunakan produk lain," tutur dia.

Tisu jenis ini lebih bermanfaat di Jepang karena lebih praktis dibanding tisu dalam bungkus kertas (hard pack). Karena itu, pihaknya menargetkan wisatawan mancanegara sebagai konsumen utamanya.

APP akan fokus menggarap penjualan ke Jepang karena pangsa pasarnya 10%. Namun, harga tisu hard pack APP saat ini terbilang tidak kompetitif dan sebagian besar konsumen Jepang sudah punya merek langganan tersendiri.

"Orang Jepang senang penampilan produk, kalau desain produknya bagus mereka akan beli. Tapi untuk produksi penampilan bagus itu kan butuh biaya besar. Di Jepang saja tisu jenis hard pack persaingannya di harga. Meskipun harga sudah di bawah ongkos produksi, tetap saja mereka jualannya gencar," ujarnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3862 seconds (0.1#10.140)