IHSG Berakhir Rebound Saat Bursa Asia Memerah
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini berakhir menguat 10,33 poin atau 0,21% ke level 4.822,60 setelah sempat terpuruk pada dua sesi sebelumnya. Kebangkitan bursa saham Tanah Air terjadi di tengah kemerosotan mayoritas bursa utama Asia ke zona merah.
Sementara pada pembukaan perdagangan tadi pagi bursa saham Tanah Air berkurang 8,45 poin atau 0,18% ke level 4.803,82 dan pada sesi I IHSG masih sulit meninggalkan zona merah dengan penurunan 41,51 poin atau 0,86% ke level 4.770,75. Pada perdagangan kemarin IHSG berakhir menguat 3,95 poin atau 0,08% ke level 4.812,26.
Dilansir CNBC, mayoritas bursa Asia merosot ke zona merah saat dolar Amerika Serikat (USD) menguat, sementara harga minyak mentah dunia kembali ke tren negatif. Tercatat minyak mentah berjangka AS mendatar pada posisi USD43,60 per barel setelah menyusut 2,5% pada sesi semalam dan minyak berjangka Brent lebih rendah 0,22% pada level USD44,87 per barel setelah sempat turun 1,9%.
Adapun pasar saham Australia ditutup terpuruk dengan penurunan 79,40 poin atau 1,47% ke level 5.335,60, terimbas pelemahan saham energi yang menyusut 5,11% dan material melemah 5,91%. Sedangkan di seberang Selat Korea, indeks Kospi tercatat berkurang 9,70 poin atau 0,49% ke posisi 1.976,71.
Pelemahan juga dialami mayoritas bursa utama Asia saat indeks Nikkei Jepang ditutup karena libur. Indeks Hang Seng mengalami pelemahan sebesar 151,11 poin atau 0,73% ke level 20.525,83 dilanjutkan indeks Shanghai yang turun 0,05% atau 1,37 ke posisi 2.991,27.
Sementara itu indeks Straits Times juga kehilangan 34,35 poin atau 1,22% ke level 2.776,85. Di sisi lain sektor sektor saham dalam negeri berakhir bergerak variatif. Sektor dengan penguatan tertinggi adalah konsumen 1.23% dan sektor dengan pelemahan terdalam yakni keuangan 0,74%.
Nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp6,77 triliun dengan 6,14 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp363,6 miliar dengan aksi jual asing mencapai Rp4,01 triliun dan aksi beli sebesar Rp3,65 triliun. Tercatat 114 saham menguat, 190 saham melemah dan 101 saham stagnan.
Adapun saham-saham yang menguat di antaranya PT Mayora Indah Tbk. (MYOR) naik Rp550 atau 1,5% menjadi Rp36.500, PT Tembaga Mulia Semanan Tbk. (TBMS) naik Rp300 menjadi Rp9.500 dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk menguat Rp110 menjadi Rp2.550.
Di sisi lain saham-saham yang melemah di antaranya PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk. (ABDA) menyusut Rp250 menjadi Rp7.750, PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) berkurang 0,2% atau Rp200 menjadi Rp67.900 serta PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk (BTEK) turun Rp90 menjadi Rp1.210.
Sementara pada pembukaan perdagangan tadi pagi bursa saham Tanah Air berkurang 8,45 poin atau 0,18% ke level 4.803,82 dan pada sesi I IHSG masih sulit meninggalkan zona merah dengan penurunan 41,51 poin atau 0,86% ke level 4.770,75. Pada perdagangan kemarin IHSG berakhir menguat 3,95 poin atau 0,08% ke level 4.812,26.
Dilansir CNBC, mayoritas bursa Asia merosot ke zona merah saat dolar Amerika Serikat (USD) menguat, sementara harga minyak mentah dunia kembali ke tren negatif. Tercatat minyak mentah berjangka AS mendatar pada posisi USD43,60 per barel setelah menyusut 2,5% pada sesi semalam dan minyak berjangka Brent lebih rendah 0,22% pada level USD44,87 per barel setelah sempat turun 1,9%.
Adapun pasar saham Australia ditutup terpuruk dengan penurunan 79,40 poin atau 1,47% ke level 5.335,60, terimbas pelemahan saham energi yang menyusut 5,11% dan material melemah 5,91%. Sedangkan di seberang Selat Korea, indeks Kospi tercatat berkurang 9,70 poin atau 0,49% ke posisi 1.976,71.
Pelemahan juga dialami mayoritas bursa utama Asia saat indeks Nikkei Jepang ditutup karena libur. Indeks Hang Seng mengalami pelemahan sebesar 151,11 poin atau 0,73% ke level 20.525,83 dilanjutkan indeks Shanghai yang turun 0,05% atau 1,37 ke posisi 2.991,27.
Sementara itu indeks Straits Times juga kehilangan 34,35 poin atau 1,22% ke level 2.776,85. Di sisi lain sektor sektor saham dalam negeri berakhir bergerak variatif. Sektor dengan penguatan tertinggi adalah konsumen 1.23% dan sektor dengan pelemahan terdalam yakni keuangan 0,74%.
Nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp6,77 triliun dengan 6,14 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp363,6 miliar dengan aksi jual asing mencapai Rp4,01 triliun dan aksi beli sebesar Rp3,65 triliun. Tercatat 114 saham menguat, 190 saham melemah dan 101 saham stagnan.
Adapun saham-saham yang menguat di antaranya PT Mayora Indah Tbk. (MYOR) naik Rp550 atau 1,5% menjadi Rp36.500, PT Tembaga Mulia Semanan Tbk. (TBMS) naik Rp300 menjadi Rp9.500 dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk menguat Rp110 menjadi Rp2.550.
Di sisi lain saham-saham yang melemah di antaranya PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk. (ABDA) menyusut Rp250 menjadi Rp7.750, PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) berkurang 0,2% atau Rp200 menjadi Rp67.900 serta PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk (BTEK) turun Rp90 menjadi Rp1.210.
(akr)