Pertumbuhan Ekonomi di Bawah Target, JK Salahkan Pemda
A
A
A
JAKARTA - Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) menyalahkan pemerintah daerah (pemda) yang dianggapnya belum bekerja maksimal, sehingga membuat pertumbuhan ekonomi belum menunjukkan perbaikan. Seperti diketahui pemerintah baru saja mengumumkan pertumbuhan ekonomi kuartal I 2016 tercatat 4,92%, angka ini turun dibandingkan kuartal IV 2015 yakni 5,04%.
(Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I 2016 Tumbuh 4,92%)
Menanggapi hal itu, JK mengatakan pertumbuhan ekonomi di daerah-daerah masih terbilang kecil, meski dana yang ditransfer sudah cukup besar. Dia menyebutkan, dana transfer ke daerah tahun ini naik hampir 350% dibanding 10 tahun lalu. Sayangnya, peningkatan dana ke daerah tidak dimanfaatkan dengan baik untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah.
"Saya ingin sampaikan dalam waktu 10 tahun transfer pusat ke daerah naik 350%. Pada 2006 sebesar Rp220 triliun dan tahun ini Rp770 triliun. Tapi pertumbuhan ekonominya tidak sejalan dengan jumlah anggaran transfer ke daerah. Anggaran pembangunan naik 4 kali, namun mencapai pertumbuhan tidak sebesar itu," katanya dalam acara 12th Indonesia Investment Week 2016 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (5/5/2016).
(Baca Juga: Pemerintah Target Pertumbuhan Ekonomi Capai 5,9% di 2017)
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi daerah yang tidak sesuai harapan disebabkan karena inflasi tinggi, utang serta ongkos pemerintahan yang besar. Karena itu, dia berharap pemerintah daerah bisa melakukan efisiensi pengeluaran yang tidak mendesak seperti penambahan pegawai baru ataupun gedung baru.
"Saya minta daerah efisien dalam pemerintahan, maka pertumbuhan kesejahteraan akan naik. Suatu pertumbuhan daerah bukan dilihat dari kantor bupati yang megah, mobil mewah. Tapi ditandai dengan kurangnya kemiskinan, kurangnya pengangguran dan naiknya penghasilan masyarakat," imbuh dia.
(Baca Juga: Ini Kata Darmin Mengapa Pertumbuhan Ekonomi Tidak Capai 5%)
Politisi Partai Golkar ini mengakui, pertumbuhan ekonomi pada kuartal I/2016 ini masih di bawah target pemerintah yang sebesar 5,3%. Kendati demikian, pemerintah akan berusaha agar pada kuartal berikutnya pertumbuhan ekonomi dapat tumbuh lebih baik lagi.
"Tentu masih di bawah target kita (pertumbuhan ekonomi). Tetapi kita akan berusaha kuartal berikut ini bisa memperbesar anggaran dan juga membuka ekonomi lebih baik," tandasnya.
(Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I 2016 Tumbuh 4,92%)
Menanggapi hal itu, JK mengatakan pertumbuhan ekonomi di daerah-daerah masih terbilang kecil, meski dana yang ditransfer sudah cukup besar. Dia menyebutkan, dana transfer ke daerah tahun ini naik hampir 350% dibanding 10 tahun lalu. Sayangnya, peningkatan dana ke daerah tidak dimanfaatkan dengan baik untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah.
"Saya ingin sampaikan dalam waktu 10 tahun transfer pusat ke daerah naik 350%. Pada 2006 sebesar Rp220 triliun dan tahun ini Rp770 triliun. Tapi pertumbuhan ekonominya tidak sejalan dengan jumlah anggaran transfer ke daerah. Anggaran pembangunan naik 4 kali, namun mencapai pertumbuhan tidak sebesar itu," katanya dalam acara 12th Indonesia Investment Week 2016 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (5/5/2016).
(Baca Juga: Pemerintah Target Pertumbuhan Ekonomi Capai 5,9% di 2017)
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi daerah yang tidak sesuai harapan disebabkan karena inflasi tinggi, utang serta ongkos pemerintahan yang besar. Karena itu, dia berharap pemerintah daerah bisa melakukan efisiensi pengeluaran yang tidak mendesak seperti penambahan pegawai baru ataupun gedung baru.
"Saya minta daerah efisien dalam pemerintahan, maka pertumbuhan kesejahteraan akan naik. Suatu pertumbuhan daerah bukan dilihat dari kantor bupati yang megah, mobil mewah. Tapi ditandai dengan kurangnya kemiskinan, kurangnya pengangguran dan naiknya penghasilan masyarakat," imbuh dia.
(Baca Juga: Ini Kata Darmin Mengapa Pertumbuhan Ekonomi Tidak Capai 5%)
Politisi Partai Golkar ini mengakui, pertumbuhan ekonomi pada kuartal I/2016 ini masih di bawah target pemerintah yang sebesar 5,3%. Kendati demikian, pemerintah akan berusaha agar pada kuartal berikutnya pertumbuhan ekonomi dapat tumbuh lebih baik lagi.
"Tentu masih di bawah target kita (pertumbuhan ekonomi). Tetapi kita akan berusaha kuartal berikut ini bisa memperbesar anggaran dan juga membuka ekonomi lebih baik," tandasnya.
(akr)