Harga Beras Rp2.500/Liter Saat JK Jadi Kepala Bulog
A
A
A
JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) mengaku pada saat menjadi kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) periode 1999/2000, harga beras masih sebesar Rp2.500/liter.
(Baca: Wapres JK Akui Ada yang Permainkan Harga Beras)
Menurutnya, harga beras tersebut naik signifikan hingga empat kali lipat dalam 15 tahun terakhir. Di mana, saat ini harga bahan baku nasi itu berada di angka Rp10.000/liter.
"Pada saat saya jadi Kepala Bulog harga beras pemerintah Rp2.500/liter, sekarang sudah Rp10.000/liter. Berarti sudah empat kali dalam 15 tahun inflasinya, artinya kebijakan keseimbangan suplai tugas pemerintah dalam hal ini Bulog," ujarnya di Jakarta, Selasa (10/5/2016).
Selain itu, kata dia, harga beras impor dulu juga masih murah sebesar USD180/ton. Namun, sekarang harganya naik hampir tiga kali lipat hingga USD500/ton. "Waktu saya jadi Kepala Balai harga beras impor USD180/ton, beras impor sekarang USD409-USD500/ton," katanya.
(Baca: Wapres JK Sebut Harga Beras Tak Pernah Naik Jelang Lebaran)
Permasalahan lonjakan harga beras ini harus dibenahi semua pihak tidak hanya Bulog, karena mereka cuma berperan dalam 7%-8% serapan terhadap produksi beras.
"Namun, ini harus dibenahi kita semua agar tidak dibebankan ke Bulog selama ini Bulog membeli 7%-8% fungsi beras. Artinya, 93% pedagang di masyarakat ya pedagang beras itu," pungkas JK.
(Baca: Wapres JK Akui Ada yang Permainkan Harga Beras)
Menurutnya, harga beras tersebut naik signifikan hingga empat kali lipat dalam 15 tahun terakhir. Di mana, saat ini harga bahan baku nasi itu berada di angka Rp10.000/liter.
"Pada saat saya jadi Kepala Bulog harga beras pemerintah Rp2.500/liter, sekarang sudah Rp10.000/liter. Berarti sudah empat kali dalam 15 tahun inflasinya, artinya kebijakan keseimbangan suplai tugas pemerintah dalam hal ini Bulog," ujarnya di Jakarta, Selasa (10/5/2016).
Selain itu, kata dia, harga beras impor dulu juga masih murah sebesar USD180/ton. Namun, sekarang harganya naik hampir tiga kali lipat hingga USD500/ton. "Waktu saya jadi Kepala Balai harga beras impor USD180/ton, beras impor sekarang USD409-USD500/ton," katanya.
(Baca: Wapres JK Sebut Harga Beras Tak Pernah Naik Jelang Lebaran)
Permasalahan lonjakan harga beras ini harus dibenahi semua pihak tidak hanya Bulog, karena mereka cuma berperan dalam 7%-8% serapan terhadap produksi beras.
"Namun, ini harus dibenahi kita semua agar tidak dibebankan ke Bulog selama ini Bulog membeli 7%-8% fungsi beras. Artinya, 93% pedagang di masyarakat ya pedagang beras itu," pungkas JK.
(izz)