IHSG dan Bursa Asia Kompak Dibuka Melemah
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini dibuka melemah 5,40 poin atau 0,11% ke level 4.794,57. Anjloknya bursa saham Tanah Air jelang akhir pekan mengiringi kemerosotan mayoritas bursa Asia dan pasar saham Amerika Serikat (AS).
Sementara, IHSG pada perdagangan kemarin ditutup naik 36,85 poin atau 0,77% ke level 4.799,96 di tengah pergerakan variatif bursa Asia. Dilansir Reuters, Kamis (12/5/2016) pasar saham Asia mengalami kejatuhan mengikuti jejak Wall Street yang anjlok ke posisi terburuk saat minyak mentah dunia kembali mendapatkan tekanan.
Indeks MSCI dari saham Asia-Pasifik di luar Jepang mengalami penurunan 0,2% dalam sesi perdagangan awal mengiringi kejatuhan pasar saham AS ke posisi terendah sejak Februari mengikuti laporan negatif dari sektor ritel. Pelemahan juga terjadi pada 10 sektor utama indeks S & P 500, meski SPLRCU memperoleh keuntungan 0,24%.
Adapun Nikkei Jepang tercatat melemah 79,88 poin atau 0,48% ke level 16.499,13 diikuti anjloknya indeks Hang Seng sebesar 121,48 poin atau 0,61% ke posisi 19.933,81. Selanjutnya penurunan juga dialami indeks Shanghai yang merosot 22,75 poin atau 0,80% ke level 2.814,29, lain lagi dengan Straits Times justru menguat 1,37 poin.
Pada perdagangan dalam negeri mayoritas sektor bergerak cukup variatif. Sektor dengan penguatan tertinggi adalah sektor konsumen sebesar 0,75% dan sektor yang melemah cukup dalam yakni aneka industri dengan penurunan 0,29%.
Nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp937 miliar dengan 745 juta saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing Rp144,2 miliar dengan aksi jual asing mencapai Rp383,7 miliar dan aksi beli Rp528,0 miliar. Tercatat 136 saham menguat, 73 saham melemah dan 80 saham stagnan.
Beberapa saham-saham yang menguat di antaranya PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) naik Rp1.850 menjadi Rp72.750, PT Mayora Indah Tbk. (MYOR) bertambah Rp400 menjadi Rp37.700 dan PT XL Axiata Tbk. (EXCL) menguat Rp50 menjadi Rp3.360.
Saham-saham yang melemah di antaranya PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) berkurang Rp75 menjadi Rp6.325, PT Fast Food Indonesia Tbk. (FAST) menyusut Rp30 menjadi Rp1.220 serta PT Astra International Tbk. (ASII) turun Rp25 menjadi Rp6.625.
Sementara, IHSG pada perdagangan kemarin ditutup naik 36,85 poin atau 0,77% ke level 4.799,96 di tengah pergerakan variatif bursa Asia. Dilansir Reuters, Kamis (12/5/2016) pasar saham Asia mengalami kejatuhan mengikuti jejak Wall Street yang anjlok ke posisi terburuk saat minyak mentah dunia kembali mendapatkan tekanan.
Indeks MSCI dari saham Asia-Pasifik di luar Jepang mengalami penurunan 0,2% dalam sesi perdagangan awal mengiringi kejatuhan pasar saham AS ke posisi terendah sejak Februari mengikuti laporan negatif dari sektor ritel. Pelemahan juga terjadi pada 10 sektor utama indeks S & P 500, meski SPLRCU memperoleh keuntungan 0,24%.
Adapun Nikkei Jepang tercatat melemah 79,88 poin atau 0,48% ke level 16.499,13 diikuti anjloknya indeks Hang Seng sebesar 121,48 poin atau 0,61% ke posisi 19.933,81. Selanjutnya penurunan juga dialami indeks Shanghai yang merosot 22,75 poin atau 0,80% ke level 2.814,29, lain lagi dengan Straits Times justru menguat 1,37 poin.
Pada perdagangan dalam negeri mayoritas sektor bergerak cukup variatif. Sektor dengan penguatan tertinggi adalah sektor konsumen sebesar 0,75% dan sektor yang melemah cukup dalam yakni aneka industri dengan penurunan 0,29%.
Nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp937 miliar dengan 745 juta saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing Rp144,2 miliar dengan aksi jual asing mencapai Rp383,7 miliar dan aksi beli Rp528,0 miliar. Tercatat 136 saham menguat, 73 saham melemah dan 80 saham stagnan.
Beberapa saham-saham yang menguat di antaranya PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) naik Rp1.850 menjadi Rp72.750, PT Mayora Indah Tbk. (MYOR) bertambah Rp400 menjadi Rp37.700 dan PT XL Axiata Tbk. (EXCL) menguat Rp50 menjadi Rp3.360.
Saham-saham yang melemah di antaranya PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) berkurang Rp75 menjadi Rp6.325, PT Fast Food Indonesia Tbk. (FAST) menyusut Rp30 menjadi Rp1.220 serta PT Astra International Tbk. (ASII) turun Rp25 menjadi Rp6.625.
(akr)