Perkuat Branding Diklaim Mampu Tingkatkan Kompetensi Akuntan
A
A
A
JAKARTA - Anggota kehormatan Institut Akuntan Publik Indonesia, Mustofa mengakui belum banyak kantor akuntan dan konsultan di Indonesia yang memberikan perhatian khusus dalam pengembangan brand.
Brand-brand yang dominan masih brand internasional seperti PricewaterhouseCoopers (PwC), Deloitte, Ernst & Young (EY), KPMG, BDO, RSM, ataupun Grant Thornton. Hanya sedikit kantor akuntan lokal yang memiliki brand kuat, atau lebih kuat dari partner internasionalnya.
"Di masa lalu, ada brand-brand kantor akuntan lokal yang sangat kuat seperti, Kantor Akuntan Utomo, Mulia & Co, Sidharta & Co, Dharmawan & Co, Hans Tuanakota & Mustofa, AAJ, dan Hadori & Co. Sebagian brand tersebut masih berjaya, sebagian lagi sudah bersalin rupa," kata dia, Kamis (12/5/2016).
Menurutnya, memiliki brand yang kuat sangat diperlukan untuk membuat perusahaan mampu bertahan lama. Tidak terkecuali di industri jasa akuntansi Indonesia.
Kantor akuntan kecil tidak berarti tidak memerlukan upaya branding. Mereka harus memiliki brand yang baik karena akan membuat perusahaan menjadi kuat. "Sementara, kantor akuntan besar harus memiliki strategi branding yang juga kuat agar bisa terus tumbuh menjadi kantor akuntan yang lebih besar lagi," tuturnya.
Ketua Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Komda Malang, Puji Handayati mengatakan, persaingan kantor akuntan publik kecil dan menengah cukup ketat. Mereka harus berebut pangsa pasar yang cukup sempit karena dominasi pasar oleh kantor akuntan publik besar dan Big Four.
Kantor akuntan publik kecil dan menengah harus berjuang keras mengambil kepercayaan pasar, namun mendapatkan kepercayaan terutama dari klien-klien bukan hal mudah. Di sinilah brand memainkan peran penting.
Puji menilai, membangun brand yang baik bukan perkara mudah. Brand ibarat kepercayaan yang harus dipupuk dan dipelihara dalam jangka waktu tertentu.
Sebuah brand akan sukses manakala pemimpin perusahaan mampu menjalankan organisasinya sehingga bisa mendapatkan kepercayaan dari klien sehingga bisa mendapatkan kepercayaan.
"Pemimpin harus bisa menjaga kepercayaan dari klien sekaligus mempertahankan reputasinya melalui kualitas pekerjaan atas jasa berkualitas tinggi," kata Puji.
Brand-brand yang dominan masih brand internasional seperti PricewaterhouseCoopers (PwC), Deloitte, Ernst & Young (EY), KPMG, BDO, RSM, ataupun Grant Thornton. Hanya sedikit kantor akuntan lokal yang memiliki brand kuat, atau lebih kuat dari partner internasionalnya.
"Di masa lalu, ada brand-brand kantor akuntan lokal yang sangat kuat seperti, Kantor Akuntan Utomo, Mulia & Co, Sidharta & Co, Dharmawan & Co, Hans Tuanakota & Mustofa, AAJ, dan Hadori & Co. Sebagian brand tersebut masih berjaya, sebagian lagi sudah bersalin rupa," kata dia, Kamis (12/5/2016).
Menurutnya, memiliki brand yang kuat sangat diperlukan untuk membuat perusahaan mampu bertahan lama. Tidak terkecuali di industri jasa akuntansi Indonesia.
Kantor akuntan kecil tidak berarti tidak memerlukan upaya branding. Mereka harus memiliki brand yang baik karena akan membuat perusahaan menjadi kuat. "Sementara, kantor akuntan besar harus memiliki strategi branding yang juga kuat agar bisa terus tumbuh menjadi kantor akuntan yang lebih besar lagi," tuturnya.
Ketua Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Komda Malang, Puji Handayati mengatakan, persaingan kantor akuntan publik kecil dan menengah cukup ketat. Mereka harus berebut pangsa pasar yang cukup sempit karena dominasi pasar oleh kantor akuntan publik besar dan Big Four.
Kantor akuntan publik kecil dan menengah harus berjuang keras mengambil kepercayaan pasar, namun mendapatkan kepercayaan terutama dari klien-klien bukan hal mudah. Di sinilah brand memainkan peran penting.
Puji menilai, membangun brand yang baik bukan perkara mudah. Brand ibarat kepercayaan yang harus dipupuk dan dipelihara dalam jangka waktu tertentu.
Sebuah brand akan sukses manakala pemimpin perusahaan mampu menjalankan organisasinya sehingga bisa mendapatkan kepercayaan dari klien sehingga bisa mendapatkan kepercayaan.
"Pemimpin harus bisa menjaga kepercayaan dari klien sekaligus mempertahankan reputasinya melalui kualitas pekerjaan atas jasa berkualitas tinggi," kata Puji.
(izz)