Ekonomi Kerakyatan Lebih Tepat untuk Indonesia

Jum'at, 13 Mei 2016 - 23:42 WIB
Ekonomi Kerakyatan Lebih Tepat untuk Indonesia
Ekonomi Kerakyatan Lebih Tepat untuk Indonesia
A A A
JAKARTA - Indonesia harus segera menjadi negara maju agar bisa membangun masyarakatnya yang mayoritas masih tertinggal, baik secara kesejahteraan maupun pendidikan. Agar cepat maju, Indonesia harus menerapkan ekonomi kerakyatan.

Hal itu ditegaskan Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT) saat memberikan arahan dalam rapat konsolidasi Partai Perindo DKI Jakarta, Jumat (13/5). "Dengan ekonomi kerakyatan Indonesia bisa lebih cepat jadi negara maju. Artinya, semakin cepat bisa membangun masyarakat yang kurang beruntung," ujarnya.

Ekonomi kerakyatan menerapkan kebijakan berbeda untuk masyarakat yang mapan dan belum mapan. Masyarakat yang belum mapan diberikan perhatian khusus agar naik kelas. "Mereka harus diberikan kebijakan khusus supaya bisa berkembang lebih cepat sampai akhirnya mandiri, mapan dan menjadi penopang ekonomi Indonesia," katanya.

Semakin banyak yang menopang ekonomi akan semakin cepat Indonesia maju. Dengan menjadi negara maju, kesehatan masyarakat akan terjamin tanpa rasa khawatir, pendidikan hingga perguruan tinggi bisa didapatkan oleh masyarakat dengan biaya terjangkau hingga gratis, begitu juga kebutuhan rumah tinggal yang layak. Semua itu baru bisa terlaksana jika menjadi negara maju, yang memiliki kemampuan anggaran untuk mensejahterakan masyarakatnya.

HT menilai, selama ini Indonesia menerapkan strategi pembangunan ekonomi yang salah. Pembangunan ekonomi hanya tertumpu kepada masyarakat yang mapan, sehingga kesenjangan sosial semakin hari semakin lebar.

“Di Indonesia, yang kaya, kaya sekali. Yang miskin, dibawah terus. Gap-nya makin lama makin lebar. Kekuatan ekonomi nasional hanya ditopang kelompok kecil masyarakat. Itulah yang menyebabkan pembayar pajak di Indonesia sedikit,” terangnya.

Dia mengatakan, liberalisme, kapitalisme atau pasar bebas hanya cocokditerapkan di negara yang mayoritas masyarakatnya sudah mapan. Bukan untuk Indonesia yang 70% masyarakatnya masih ketinggalan.

“Kalau masih menggunakan liberalisme, kapitalisme, apa bisa mempercepat kita menjadi negara maju? Kalau menggunakan ekonomi kerakyatan, baru kita bisa lebih cepat menjadi negara maju,” ucap HT.

UMKM Partai Perindo

Sebagai perwujudan ekonomi kerakyatan, Partai Perindo memiliki berbagai program untuk mendorong masyarakat kecil agar naik kelas. Salah satunya pemberdayaan UMKM dengan mendistribusikan gerobak usaha ke seluruh Indonesia, targetnya minimal 10.000 gerobak.

Tak sekadar memberikan gerobak, pengurus dan kader memberikan pelatihan dan pembinaan kepada UMKM binaan. Mulai dari mengelola keuangan hingga menjaga kualitas dagangan. Pendampingan dilakukan berkelanjutan hingga usaha kecil tersebut berkembang dari satu hingga membuka cabang dan cukup mapan untuk bisa bersaing.

Pria asal Jawa Timur itu menuturkan, membangun Indonesia yang benar adalah dengan membangun masyarakatnya. Bukan dengan memberikan bantuan yang bersifat sementara. “Membangun bangsa itu membangun masyarakat,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua DPW Partai Perindo DKI Jakarta Sahrianta Tarigan mengungkapkan, program gerobak UMKM berjalan baik di ibu kota. Pihaknya menyeleksi ketat calon penerima bantuan gerobak agar program tersebut. tepat sasaran. “Hal lain yang ingin saya sampaikan, ambulans Partai Perindo sangat membawa manfaat bagi masyarakat, karena melayani masyarakat,” ungkapnya.

Selain program-program tepat sasaran, Partai Perindo DKI Jakarta terus membangun struktur yang mengakar. Hampir menyelesaikan pembentukan DPRt, pihaknya mulai menyasar TPS.

“Hanya dengan kesiapan yang sungguh-sungguh kita raih kemenangan pada Pemilu 2019 yang akan datang,” pungkasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4703 seconds (0.1#10.140)