Harga Minyak Tergelincir oleh Penguatan USD
A
A
A
SINGAPURA - Harga minyak dunia jatuh pada Kamis (19/5/2016), seiring meningkatnya persediaan minyak mentah Amerika Serikat dan menguatnya USD usai rilis The Fed yang mengindikasikan akan adanya kenaikan suku bunga pada Juni mendatang.
Mengutip Reuters, Kamis (19/5/2016), harga minyak mentah untuk pengiriman Juni turun 74 sen atau 1,5% ke level USD47,45 per barel di New York Mercantile Exchange. Sedangkan di London, minyak Brent turun 87 sen atau 1,8% ke level USD48,06 per barel pada 01.59 GMT.
Penurunan harga keduanya merupakan yang tertinggi di awal pekan ini, setelah meningkatnya persediaan minyak mentah AS. Dimana Energy Information Administration (EIA) menerbitkan data yang menunjukkan kenaikan 1,31 juta barel tidak terduga dalam stok minyak AS untuk 541.290.000 barel C-STK-T-EIA.
"Kami menduga pasar minyak telah bergerak terlalu tinggi, terlalu jauh, terlalu cepat," kata bank Perancis BNP Paribas.
Meskipun demikian, para analis mengatakan minyak didorong lebih rendah oleh risalah pertemuan kebijakan Fed 26-27 April yang menunjukkan bank sentral akan menaikkan suku pada bulan Juni.
Mengutip Reuters, Kamis (19/5/2016), harga minyak mentah untuk pengiriman Juni turun 74 sen atau 1,5% ke level USD47,45 per barel di New York Mercantile Exchange. Sedangkan di London, minyak Brent turun 87 sen atau 1,8% ke level USD48,06 per barel pada 01.59 GMT.
Penurunan harga keduanya merupakan yang tertinggi di awal pekan ini, setelah meningkatnya persediaan minyak mentah AS. Dimana Energy Information Administration (EIA) menerbitkan data yang menunjukkan kenaikan 1,31 juta barel tidak terduga dalam stok minyak AS untuk 541.290.000 barel C-STK-T-EIA.
"Kami menduga pasar minyak telah bergerak terlalu tinggi, terlalu jauh, terlalu cepat," kata bank Perancis BNP Paribas.
Meskipun demikian, para analis mengatakan minyak didorong lebih rendah oleh risalah pertemuan kebijakan Fed 26-27 April yang menunjukkan bank sentral akan menaikkan suku pada bulan Juni.
(ven)