Jelang Ramadan, Harga Sayuran Naik 100%
A
A
A
KALIANDA - Menjelang Ramadan, sayuran di seluruh pasar di Kalianda, Kabupten Lampung Selatan mendadak langka. Hasilnya pun sudah ketebak. Harga sayuran melonjak hingga di atas 100%. Kondisi ini membuat para pedagang mengeluh karena omzet mereka turun lebih dari 50%.
Kelangkaan sayuran ini, disinyalir karena petani lebih memilih menjual ke provinsi lain dengan harga yang lebih tinggi.
Isnaeni, salah satu pedagang mengatakan, sejak sepekan ini seluruh pedagang sayuran di Kabupaten Lampung Selatan mengalami kelangkaan barang.
“Distributor yang biasanya mengirim tiga hingga empat truk per hari, kini hanya satu truk saja. Akibatnya harga sayuran di seluruh pasar melejit hingga 100 persen,” ujar pria berambut keriting itu, Minggu (23/5/2016)
Harga bayam dari Rp1.500 menjadi Rp3.000 per ikat. Terong, kacang panjang, ketimun dari harga Rp3.000 menjadi Rp6.000 per kg, sawi dari Rp1.000 menjadi Rp2.000 per kg, jagung manis dari Rp3.000 menjadi Rp5.000 per kg. Kangkung dari Rp1.000 menjadi Rp2.000 per ikat dan brokoli dari harga Rp29.000 menjadi Rp35.000 per kg.
Meski kenaikan harga ini hanya berkisar Rp2.000, namun kenaikan ini membuat aktivitas di pasar sayur jauh lebih sepi dari biasanya. Pembeli pun terpaksa mengurangi barang belanjaan bahkan batal membeli sehingga omzet pedagang anjlok hingga 50%.
Langkanya sayuran dan melonjaknya harga ini, membuat petani beralih ke tanaman padi atau jagung. Sementara petani sayur yang masih bertahan lebih memilih menjual hasil panen sayuran mereka ke tengkulak dari luar wilayah Lampung, dengan harga yang lebih tinggi.
Diperkirakan jika dalam waktu sebulan belum ada upaya pemerintah menangani kelangkaan sayuran ini, maka sayuran di sejumlah pasar di Kabupaten Lampung Selatan bakal kosong.
Kelangkaan sayuran ini, disinyalir karena petani lebih memilih menjual ke provinsi lain dengan harga yang lebih tinggi.
Isnaeni, salah satu pedagang mengatakan, sejak sepekan ini seluruh pedagang sayuran di Kabupaten Lampung Selatan mengalami kelangkaan barang.
“Distributor yang biasanya mengirim tiga hingga empat truk per hari, kini hanya satu truk saja. Akibatnya harga sayuran di seluruh pasar melejit hingga 100 persen,” ujar pria berambut keriting itu, Minggu (23/5/2016)
Harga bayam dari Rp1.500 menjadi Rp3.000 per ikat. Terong, kacang panjang, ketimun dari harga Rp3.000 menjadi Rp6.000 per kg, sawi dari Rp1.000 menjadi Rp2.000 per kg, jagung manis dari Rp3.000 menjadi Rp5.000 per kg. Kangkung dari Rp1.000 menjadi Rp2.000 per ikat dan brokoli dari harga Rp29.000 menjadi Rp35.000 per kg.
Meski kenaikan harga ini hanya berkisar Rp2.000, namun kenaikan ini membuat aktivitas di pasar sayur jauh lebih sepi dari biasanya. Pembeli pun terpaksa mengurangi barang belanjaan bahkan batal membeli sehingga omzet pedagang anjlok hingga 50%.
Langkanya sayuran dan melonjaknya harga ini, membuat petani beralih ke tanaman padi atau jagung. Sementara petani sayur yang masih bertahan lebih memilih menjual hasil panen sayuran mereka ke tengkulak dari luar wilayah Lampung, dengan harga yang lebih tinggi.
Diperkirakan jika dalam waktu sebulan belum ada upaya pemerintah menangani kelangkaan sayuran ini, maka sayuran di sejumlah pasar di Kabupaten Lampung Selatan bakal kosong.
(ven)