Iran Tingkatkan Pasokan, Harga Minyak Dunia Kembali Turun

Selasa, 24 Mei 2016 - 07:51 WIB
Iran Tingkatkan Pasokan,...
Iran Tingkatkan Pasokan, Harga Minyak Dunia Kembali Turun
A A A
SINGAPURA - Harga minyak dunia turun karena Iran bersumpah untuk meningkatkan produksi dan pengurangan rig di Amerika Serikat (AS) berhenti, maka minyak mentah berjangka mengalami kerugian, di maba data menunjukkan penarikan stockpile di pengiriman hub AS.

Seperti dikutip dari Reuters, Selasa (24/5/2016), harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman bulan depan turun 30 sen menjadi USD48,11. Harga minyak brent untuk pengiriman bulan depan turun 52 sen menjadi USD48,20.

Harga minyak jatuh USD1 per barel atau lebih di awal perdagangan, sehari setelah berita Mehr melaporkan bahwa Deputi Menteri Perminyakan Iran Rokneddin Javadi mengatakan ekspor minyak mentah di negara itu, termasuk kondensat gas, akan mencapai 2,2 juta barel per hari (bph) pada pertengahan musim panas dari 2 juta barel per hari saat ini.

Pada Jumat kemarin, laporan industri menunjukkan jumlah rig minyak yang dioperasikan oleh pengebor AS tetap stabil untuk pertama kalinya tahun ini, mendekati kemerosotan dalam dua tahun.

Harga minyak mengalami kerugian setelah sebuah laporan menunjukkan penarikan stockpile di pengiriman hub Cushing, Oklahoma untuk WTI. Perusahaan intelijen pasar Genscape melaporkan penurunan persediaan dari 978.862 barel di Cushing selama sepekan hingga 20 Mei.

"Momentum harga ke atas tampaknya melambat karena kami merasa bahwa ini akhir musim dingin/musim semi bergerak dalam tahap sangat maju hanya sekitar USD3-USD4 per barel baik WTI atau brent," kata Jim Ritterbusch dari Chicago berbasis konsultan minyak Ritterbusch & Associates.

Mengurangi produksi AS dan pasokan dari Venezuela ke Libya dan Kanada telah mengangkat harga minyak sekitar 80% dari posisi terendah dalam 12 tahun pada musim dingin ini dari sekitar USD27 untuk brent dan USD26 untuk WTI. Namun, harga ini tetap kurang 50% dari posisi pertengahan 2014, ketika minyak mentah diperdagangkan di atas USD100.

Goldman Sachs mengatakan dalam sebuah laporan penelitian itu diharapkan keuntungan produktivitas minyak mentah AS akan mendorong rata breakevens untuk memainkan shale ke bawah USD50 per barel untuk minyak mentah AS.

Hal itu mengangkat rata-rata perkiraan brent menjadi USD45 per barel tahun ini dari USD39, sementara itu, rata-rata WTI USD45 per barel tahun ini, naik dari sebelumnya USD38.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0513 seconds (0.1#10.140)