Pabrik Pakan Mandiri Pangkas Ongkos Budidaya Ikan hingga 60%
A
A
A
BANJARBARU - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus berupaya mengurangi ongkos yang dikeluarkan masyarakat untuk melakukan budidaya ikan, salah satunya dengan membuat pabrik pakan ikan mandiri. Pasalnya, pabrik tersebut diperkirakan akan menurunkan ongkos produksi budidaya ikan hingga 60%.
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto menuturkan, pabrik pakan ini dibuat menggunakan model pakan mandiri yang dikerjakan sendiri dengan bahan baku seperti limbah kelapa sawit, dan tepung ikan. Pakan ikan yang biasanya dibanderol dengan harga Rp9.000 hingga Rp10.000 per kg, akan turun menjadi Rp5.500 per kg.
"Jadi yang tadinya harga Rp9.000 sampai Rp10.000. Dengan harga Rp5.500 ya bisa ditekan 60%. Ini yang ditekankan bu Menteri kepada kita untuk menekan cost. Harapannya bisa mencapai di bawah 60% cost pakannya," katanya di BPBAT Mandiangin, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Rabu (25/5/2016).
(Baca Juga: Perkuat Pasokan Pakan Ikan, KKP Bangun Pabrik Mini di Banjarbaru)
Menurutnya, dengan pembangunan pabrik ini masyarakat akan sangat terbantukan lantaran akan lebih mudah mendapatkan pakan ikan dan dengan harga yang cukup terjangkau. "Sehingga diharapkan, masyarakat punya margin keuntungan yang mencukupi, yang layak untuk usaha," imbuh dia.
Dia menambahkan, pabrik pakan ikan ini tersebar di sekitar 13 balai perikanan budidaya di seluruh Indonesia. Beberapa daerah di antaranya, Sukabumi, Karawang, Lampung, Jambi, Situbondo, Aceh, Kalsel, Lombok, Manado, dan Batam. Setidaknya, pembangunan pabrik ini membutuhkan investasi sekitar Rp1,5 miliar.
"Balai kita semuanya dilengkapi untuk pembuatan pakan mandiri, sarana laboratorium, untuk mengawal dan mengecek masyarakat yang membuat pakan ini. Mereka dibina kualitasnya oleh balai. Balai sendiri harus punya sarana memadai," tandasnya.
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto menuturkan, pabrik pakan ini dibuat menggunakan model pakan mandiri yang dikerjakan sendiri dengan bahan baku seperti limbah kelapa sawit, dan tepung ikan. Pakan ikan yang biasanya dibanderol dengan harga Rp9.000 hingga Rp10.000 per kg, akan turun menjadi Rp5.500 per kg.
"Jadi yang tadinya harga Rp9.000 sampai Rp10.000. Dengan harga Rp5.500 ya bisa ditekan 60%. Ini yang ditekankan bu Menteri kepada kita untuk menekan cost. Harapannya bisa mencapai di bawah 60% cost pakannya," katanya di BPBAT Mandiangin, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Rabu (25/5/2016).
(Baca Juga: Perkuat Pasokan Pakan Ikan, KKP Bangun Pabrik Mini di Banjarbaru)
Menurutnya, dengan pembangunan pabrik ini masyarakat akan sangat terbantukan lantaran akan lebih mudah mendapatkan pakan ikan dan dengan harga yang cukup terjangkau. "Sehingga diharapkan, masyarakat punya margin keuntungan yang mencukupi, yang layak untuk usaha," imbuh dia.
Dia menambahkan, pabrik pakan ikan ini tersebar di sekitar 13 balai perikanan budidaya di seluruh Indonesia. Beberapa daerah di antaranya, Sukabumi, Karawang, Lampung, Jambi, Situbondo, Aceh, Kalsel, Lombok, Manado, dan Batam. Setidaknya, pembangunan pabrik ini membutuhkan investasi sekitar Rp1,5 miliar.
"Balai kita semuanya dilengkapi untuk pembuatan pakan mandiri, sarana laboratorium, untuk mengawal dan mengecek masyarakat yang membuat pakan ini. Mereka dibina kualitasnya oleh balai. Balai sendiri harus punya sarana memadai," tandasnya.
(akr)