Bursa Asia Mixed, IHSG Berhasil Dibuka Menghijau
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal perdagangan pekan ini dibuka menghijau, melanjutkan penguatan pada penutupan akhir pekan kemarin. IHSG dibuka menguat 5,31 poin atau 0,11% ke level 4.820,04 seiring variatifnya bursa saham Asia.
Sementara, IHSG pada perdagangan akhir pekan kemarin ditutup menguat 30,17 poin atau 0,63% ke level 4.814,73 di tengah penguatan mayoritas bursa saham Asia.
Seperti dikutip dari CNBC hari ini, saham Asia dibuka mixed (variatif), meski menunjuk ke posisi yang lebih tinggi. Indeks Nikkei 225 sebagai patokan indeks Jepang naik 0,49%, Indeks Australia ASX 200 dibuka secara efektif mendatar setelah sub indks material turun 0,61%.
Sementara, di Korea Selatan, Indeks Kospi turun 0,30%, meskipun survei bank sentral Korea Selatan dari 1.700 produsen menunjukkan bahwa kepercayaan bisnis tertinggi dalam tujuh bulan.
Penjualan ritel Jepang pada April turun 0,8% secara yer on year dibanding dengan konsensus pasar untuk penurunan 1,2%. Selama akhir pekan, pemerintah Jepang mengatakan kepada media bahwa Perdana Menteri Shinzo Abe kemungkinan besar akan menunda kenaikan pajak konsumsi karena takut mengganggu ekonomi yang sedang rapuh.
Sektor saham dalam negeri hampir semuanya menguat. Sektor dengan penguatan tertinggi adalah keuangan yang naik 0,38%. Sementara, sektor yang melemah terdalam adalah konsumer yang turun 0,20%.
Nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp16 miliar dengan 5 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing mencapai Rp5,39 miliar dengan aksi jual asing mencapai Rp7,08 miliar dan aksi beli sebesar Rp12,48 miliar. Tercatat 23 saham menguat, 5 saham melemah dan 16 saham stagnan.
Beberapa saham-saham yang menguat di antaranya PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) naik Rp100 menjadi Rp95.500, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) naik Rp75 menjadi Rp6.100, dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) naik Rp75 menjadi Rp9.125.
Sementara, saham-saham yang melemah di antaranya, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) turun Rp400 menjadi Rp43.600, PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) turun Rp30 menjadi Rp3.410, dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) turun Rp25 menjadi Rp7.050.
Sementara, IHSG pada perdagangan akhir pekan kemarin ditutup menguat 30,17 poin atau 0,63% ke level 4.814,73 di tengah penguatan mayoritas bursa saham Asia.
Seperti dikutip dari CNBC hari ini, saham Asia dibuka mixed (variatif), meski menunjuk ke posisi yang lebih tinggi. Indeks Nikkei 225 sebagai patokan indeks Jepang naik 0,49%, Indeks Australia ASX 200 dibuka secara efektif mendatar setelah sub indks material turun 0,61%.
Sementara, di Korea Selatan, Indeks Kospi turun 0,30%, meskipun survei bank sentral Korea Selatan dari 1.700 produsen menunjukkan bahwa kepercayaan bisnis tertinggi dalam tujuh bulan.
Penjualan ritel Jepang pada April turun 0,8% secara yer on year dibanding dengan konsensus pasar untuk penurunan 1,2%. Selama akhir pekan, pemerintah Jepang mengatakan kepada media bahwa Perdana Menteri Shinzo Abe kemungkinan besar akan menunda kenaikan pajak konsumsi karena takut mengganggu ekonomi yang sedang rapuh.
Sektor saham dalam negeri hampir semuanya menguat. Sektor dengan penguatan tertinggi adalah keuangan yang naik 0,38%. Sementara, sektor yang melemah terdalam adalah konsumer yang turun 0,20%.
Nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp16 miliar dengan 5 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing mencapai Rp5,39 miliar dengan aksi jual asing mencapai Rp7,08 miliar dan aksi beli sebesar Rp12,48 miliar. Tercatat 23 saham menguat, 5 saham melemah dan 16 saham stagnan.
Beberapa saham-saham yang menguat di antaranya PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) naik Rp100 menjadi Rp95.500, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) naik Rp75 menjadi Rp6.100, dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) naik Rp75 menjadi Rp9.125.
Sementara, saham-saham yang melemah di antaranya, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) turun Rp400 menjadi Rp43.600, PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) turun Rp30 menjadi Rp3.410, dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) turun Rp25 menjadi Rp7.050.
(izz)