Nusa Konstruksi Bidik Kontrak Baru Rp3 Triliun
A
A
A
JAKARTA - PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (DGIK) hingga akhir tahun ini membidik kontrak baru sebesar Rp3 triliun atau tumbuh 12,36% dibandingkan capaian hingga akhir tahun lalu sebesar Rp2,67 triliun.
Corporate Secretary Nusa Konstruksi Enjiniring, Djohan Halim menjelaskan perseroan optimis dapat mencapai target kontrak baru tersebut hingga penghujung tahun ini. Pasalnya perseroan sedang mengikuti sejumlah tender konstruksi yang belum diputuskan pemenangnya.
"Tahun ini kami optimis dapat mencapai target kontrak baru sebesar Rp3 triliun," kata Djohan dalam paparan publik perseroan di Jakarta, Kamis (2/6/2016).
Lebih lanjut dia menjelaskan, hingga akhir Mei 2016, perseroan telah memperoleh kontrak baru sebesar Rp620 miliar atau mencapai 20,42% dari target kontrak baru hingga akhir Desember 2016.
"Dari kontrak sebesar Rp620 miliar terdiri dari pembangunan power plant dan joint operation pembangunan apartemen di Cikarang, keduanya dilakukan oleh swasta," paparnya.
Seiring dengan meningkatnya target kontrak baru pada tahun ini, pendapatan usaha juga ikut terdongkrak. Djohan berharap hingga akhir 2016 bisa meraih pendapatan sebesar Rp1,9 triliun atau meningkat dibandingkan raihan tahun lalu sebesar Rp1,55 triliun. Sementara laba bersih diharapkan sebesar Rp6-7 miliar dari capaian tahun lalu Rp4,68 miliar.
"Tahun ini kami menyiapkan belanja modal sebesar Rp50 miliar, sebagian dari kas internal dan sebagian juga dari pinjaman bank," tutupnya.
Corporate Secretary Nusa Konstruksi Enjiniring, Djohan Halim menjelaskan perseroan optimis dapat mencapai target kontrak baru tersebut hingga penghujung tahun ini. Pasalnya perseroan sedang mengikuti sejumlah tender konstruksi yang belum diputuskan pemenangnya.
"Tahun ini kami optimis dapat mencapai target kontrak baru sebesar Rp3 triliun," kata Djohan dalam paparan publik perseroan di Jakarta, Kamis (2/6/2016).
Lebih lanjut dia menjelaskan, hingga akhir Mei 2016, perseroan telah memperoleh kontrak baru sebesar Rp620 miliar atau mencapai 20,42% dari target kontrak baru hingga akhir Desember 2016.
"Dari kontrak sebesar Rp620 miliar terdiri dari pembangunan power plant dan joint operation pembangunan apartemen di Cikarang, keduanya dilakukan oleh swasta," paparnya.
Seiring dengan meningkatnya target kontrak baru pada tahun ini, pendapatan usaha juga ikut terdongkrak. Djohan berharap hingga akhir 2016 bisa meraih pendapatan sebesar Rp1,9 triliun atau meningkat dibandingkan raihan tahun lalu sebesar Rp1,55 triliun. Sementara laba bersih diharapkan sebesar Rp6-7 miliar dari capaian tahun lalu Rp4,68 miliar.
"Tahun ini kami menyiapkan belanja modal sebesar Rp50 miliar, sebagian dari kas internal dan sebagian juga dari pinjaman bank," tutupnya.
(ven)