Amar Bank Tawarkan Pemberian Kredit Tanpa Jaminan
Amar Bank Tawarkan Pemberian Kredit Tanpa Jaminan
A
A
A
JAKARTA - Produk Financial Technology (FinTech) milik PT Bank Amar Indonesia (Amar Bank), yakni Tunaiku menawarkan pemberian kredit tanpa agunan dengan besaran antara Rp2 juta hingga Rp10 juta. Adapun jangka waktu pinjaman sebanyak 6-12 bulan dengan suku bunga tetap 3% per bulan.
Direktur Amar Bank Vishal Tulsian mengatakan, Tunaiku terus tumbuh seiring perkembangan teknologi. Keberadaannya diharapkan memudahkan masyarakat mendapatkan dana pinjaman lebih cepat.
"Tren FinTech di Indonesia terus berkembang signifikan dan Tunaiku yang memulai proyeknya pada Juni 2014 tetap fokus pada pemberian pinjaman yang cepat dan mudah," ujar dia dalam rilisnya di Jakarta, Selasa (7/6/2016).
Selain itu, katanya, nilai rata-rata pinjaman yang dikucurkan kepada nasabah sebesar Rp6 juta. Perusahaan menargetkan jumlah nasabah Tunaiku dapat meningkat empat hingga lima kali lipat pada akhir 2016 dibanding periode sama tahun sebelumnya.
Sementara, Peneliti Eksekutif Senior dari Departemen Pengembangan Kebijakan Strategis Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Hendrikus Passagi menyatakan, Indonesia merupakan negara kepulauan sehingga tidak dapat disamakan dengan Amerika Serikat maupun Tiongkok yang sebagian besar daratan.
Hendrikus mengungkapkan, untuk membuat inklusi keuangan yang terhubung antar pulau maka dibutuhkan teknologi digital seperti layanan pembiayaan atau kredit.
"Tanpa teknologi biaya akan sangat mahal, butuh waktu lebih banyak dan hanya sedikit pihak yang dapat dilibatkan. Melalui teknologi juga bisa mempercepat komunikasi di antara pulau demi menciptakan ekosistem," pungkasnya.
Direktur Amar Bank Vishal Tulsian mengatakan, Tunaiku terus tumbuh seiring perkembangan teknologi. Keberadaannya diharapkan memudahkan masyarakat mendapatkan dana pinjaman lebih cepat.
"Tren FinTech di Indonesia terus berkembang signifikan dan Tunaiku yang memulai proyeknya pada Juni 2014 tetap fokus pada pemberian pinjaman yang cepat dan mudah," ujar dia dalam rilisnya di Jakarta, Selasa (7/6/2016).
Selain itu, katanya, nilai rata-rata pinjaman yang dikucurkan kepada nasabah sebesar Rp6 juta. Perusahaan menargetkan jumlah nasabah Tunaiku dapat meningkat empat hingga lima kali lipat pada akhir 2016 dibanding periode sama tahun sebelumnya.
Sementara, Peneliti Eksekutif Senior dari Departemen Pengembangan Kebijakan Strategis Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Hendrikus Passagi menyatakan, Indonesia merupakan negara kepulauan sehingga tidak dapat disamakan dengan Amerika Serikat maupun Tiongkok yang sebagian besar daratan.
Hendrikus mengungkapkan, untuk membuat inklusi keuangan yang terhubung antar pulau maka dibutuhkan teknologi digital seperti layanan pembiayaan atau kredit.
"Tanpa teknologi biaya akan sangat mahal, butuh waktu lebih banyak dan hanya sedikit pihak yang dapat dilibatkan. Melalui teknologi juga bisa mempercepat komunikasi di antara pulau demi menciptakan ekosistem," pungkasnya.
(izz)
Explore More