Relaksasi LTV Dorong Program Sejuta Rumah

Kamis, 09 Juni 2016 - 10:56 WIB
Relaksasi LTV Dorong...
Relaksasi LTV Dorong Program Sejuta Rumah
A A A
JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (kode emiten BBTN) menyambut baik kebijakan Bank Indonesia yang akan melakukan relaksasi LTV (loan to value). Direktur Utama Bank BTN, Maryono mengatakan sejatinya LTV mempunyai tujuan positif dalam mengendalikan laju pertumbuhan kredit dan bermanfaat mengintervensi harga properti.

Laju kredit dengan kebijakan LTV yang diberlakukan tahun 2012 dan 2013 dapat dikendalikan untuk tidak tumbuh terlalu tinggi. Kredit BTN tumbuh tinggi, bahkan diatas rata-rata industri karena permintaan masyarakat bawah akan rumah terus ada setiap tahunnya. "LTV juga berhasil menahan spekulasi dalam bisnis properti," ujarnya dalam keterangan pers yang diterima Sindonews, Kamis (9/6/2016).

Namun, dengan kondisi permintaan kredit di pasar yang cenderung turun, relaksasi LTV sangat diperlukan. Relaksasi LTV yang akan dilakukan oleh BI, kata Maryono, akan mendorong pertumbuhan kredit perseroan. Sekaligus mendorong percepatan pemenuhan program sejuta rumah tahun 2016 yang ditargetkan BTN dapat memberikan dukungan pembiayaan untuk 570.000 unit rumah.

Masyarakat yang akan membeli rumah dengan fasilitas KPR juga turut diuntungkan dengan relaksasi ini karena down payment akan lebih kecil. Sisi lain, kebijakan ini akan menggerakkan pembangunan perumahan oleh pengembang karena permintaan masyarakat akan rumah tumbuh. "Relaksasi LTV pada akhirnya akan menjadi mata rantai bagi bergeraknya bisnis pembangunan perumahan," sambung dia.

Maryono menambahkan benefit lainnya tidak hanya pada bisnis properti semata, melainkan lebih dari itu. Semua sektor terkait bisnis pembangunan perumahan akan bergerak dan menjadi sumber guna memperkuat sistem ekonomi nasional.

"Pembiayaan perumahan itu berdampak pula terhadap GDP (gross domestic product) dan itu menjadi nadi bagi ekonomi bangsa," tegas Maryono.

Berdasarkan laporan keuangan per 30 Maret 2016 (unaudited), Bank BTN mencatat kredit dan pembiayaan tumbuh 18,9% menjadi sebesar Rp143 triliun, dari angka pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp120 triliun. Pertumbuhan kredit pada triwulan I 2016 ini sekaligus menjawab permintaan masyarakat terhadap rumah masih cukup tinggi.

Khusus untuk pasar Bank BTN, pertumbuhan kredit untuk triwulan I 2016 ini adalah potret permintaan masyarakat akan hunian kelas menengah bawah masih cukup tinggi.

Adapun Bank BTN masih menjadi pemimpin pasar pembiayaan perumahan di Indonesia dengan penguasaan pangsa pasar total KPR sebesar 31%. Sementara untuk segmen KPR subsidi, peran Bank BTN sangat dominan dengan menguasai pangsa pasar 97% dari total penyaluran FLPP tahun 2015.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8077 seconds (0.1#10.140)