Transaksi Melonjak, Pegadaian Bebaskan Biaya Administrasi
A
A
A
YOGYAKARTA - Memasuki bulan Ramadhan, jumlah transaksi kredit di PT Pegadaian seluruh Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengalami kenaikan rata-rata 20%-30% setiap kantor cabang. Saat ini, transaksi di Pegadaian masih
didominasi kredit karena biasanya para nasabah membutuhkan modal untuk menambah jumlah omzet mereka pada Ramadhan.
Deputi Regional DIY Jateng bagian selatan, Anny Safitry mengatakan, seperti tahun-tahun sebelumnya transaksi di Pegadaian setiap menjelang dan awal Ramadhan selalu didominasi transaksi kredit. Karena biasanya, nasabah-nasabah produktif mengajukan kredit untuk menambah modal mereka.
"Kalau Ramadhan seperti sekarang ini kan masyarakat banyak yang konsumtif. Jadi, nasabah produktif kami menambah modal, misalnya kalau pedagang menambah modal untuk menambah dagangan mereka," katanya, Kamis (9/6/2016).
Namun, tren tersebut akan berbalik arah ketika mendekati Lebaran. Biasanya mulai dua pekan sebelum Lebaran, atau musim mudik dimulai para nasabah banyak yang menebus barang mereka yang digadaikan di Pegadaian.
Menurutnya, paling banyak yang ditebus dari barang yang digadaikan adalah perhiasan. Tren tersebut tidak lepas dari tradisi silaturahmi yang dilakukan masyarakat Indonesia, ketika Lebaran. Biasanya masyarakat ingin tampil beda, tampil lebih cantik dengan mengenakan perhiasan.
Selain itu, dengan mengenakan perhiasan mereka juga ingin dianggap berhasil dalam bekerja atau berusaha. Meski transaksi kredit mengalami kenaikan, tetapi untuk program tabungan emas yang hanya mensyaratkan transaksi minimal Rp5.000 mengalami penurunan. Sebab, saat ini masyarakat sedang mengesampingkan berinvestasi.
Masyarakat lebih memilih untuk berperilaku konsumtif dalam menghadapi Lebaran. "Biasa, kalau setiap akan Lebaran masyarakat cenderung banyak berbelanja daripada menabung," ujar dia.
Anny mengatakan, untuk menghadapi Ramadhan dan Lebaran pihaknya sudah menambah permodalan, sehingga seluruh transaksi masyarakat dapat tercukupi. Selain itu, PT Pegadaian juga meluncurkan program 'Berkah Ramadhan Merdeka'. Dengan program ini, nasabah tidak akan terbebani dengan biaya administrasi jika menginginkan tambahan kredit minimal Rp500 ribu.
Program ini salah satu penghargaan kepada nasabah yang setia dengan PT Pegadaian. Jika ada nasabah yang sudah memiliki kredit namun masih membutuhkan dana, dan oleh PT Pegadaian dianggap masih bisa mendapatkan dana, maka nasabah tersebut tidak akan terbebani biaya administrasi.
Biasanya, PT Pegadaian mengenakan biaya administrasi mulai Rp3.000 hingga Rp100.000 setiap pengajuan kredit. "Pertengahan Ramadhan ini juga kami akan adakan program lagi yaitu voucher bagi nasabah-nasabah lama yang paling cepat menggadaikan kembali barang yang telah ditebusnya," ungkapnya.
Pimpinan Cabang Pegadaian Syariah Yogyakarta Marmi Subiyakto mengatakan, Pegadaian kini sudah diterima di masyarakat. Tak sekadar datang karena membutuhkan dana, tetapi pegadaian kini juga didatangi masyarakat yang memiliki dana lebih.
Selama ini, masyarakat hanya mengetahui produk pegadaian menggadaikan barang, tetapi bisa mendapatkan barang. "Setiap menjelang Lebaran seperti sekarang ini selalu mengalami kenaikan transaksi," paparnya.
didominasi kredit karena biasanya para nasabah membutuhkan modal untuk menambah jumlah omzet mereka pada Ramadhan.
Deputi Regional DIY Jateng bagian selatan, Anny Safitry mengatakan, seperti tahun-tahun sebelumnya transaksi di Pegadaian setiap menjelang dan awal Ramadhan selalu didominasi transaksi kredit. Karena biasanya, nasabah-nasabah produktif mengajukan kredit untuk menambah modal mereka.
"Kalau Ramadhan seperti sekarang ini kan masyarakat banyak yang konsumtif. Jadi, nasabah produktif kami menambah modal, misalnya kalau pedagang menambah modal untuk menambah dagangan mereka," katanya, Kamis (9/6/2016).
Namun, tren tersebut akan berbalik arah ketika mendekati Lebaran. Biasanya mulai dua pekan sebelum Lebaran, atau musim mudik dimulai para nasabah banyak yang menebus barang mereka yang digadaikan di Pegadaian.
Menurutnya, paling banyak yang ditebus dari barang yang digadaikan adalah perhiasan. Tren tersebut tidak lepas dari tradisi silaturahmi yang dilakukan masyarakat Indonesia, ketika Lebaran. Biasanya masyarakat ingin tampil beda, tampil lebih cantik dengan mengenakan perhiasan.
Selain itu, dengan mengenakan perhiasan mereka juga ingin dianggap berhasil dalam bekerja atau berusaha. Meski transaksi kredit mengalami kenaikan, tetapi untuk program tabungan emas yang hanya mensyaratkan transaksi minimal Rp5.000 mengalami penurunan. Sebab, saat ini masyarakat sedang mengesampingkan berinvestasi.
Masyarakat lebih memilih untuk berperilaku konsumtif dalam menghadapi Lebaran. "Biasa, kalau setiap akan Lebaran masyarakat cenderung banyak berbelanja daripada menabung," ujar dia.
Anny mengatakan, untuk menghadapi Ramadhan dan Lebaran pihaknya sudah menambah permodalan, sehingga seluruh transaksi masyarakat dapat tercukupi. Selain itu, PT Pegadaian juga meluncurkan program 'Berkah Ramadhan Merdeka'. Dengan program ini, nasabah tidak akan terbebani dengan biaya administrasi jika menginginkan tambahan kredit minimal Rp500 ribu.
Program ini salah satu penghargaan kepada nasabah yang setia dengan PT Pegadaian. Jika ada nasabah yang sudah memiliki kredit namun masih membutuhkan dana, dan oleh PT Pegadaian dianggap masih bisa mendapatkan dana, maka nasabah tersebut tidak akan terbebani biaya administrasi.
Biasanya, PT Pegadaian mengenakan biaya administrasi mulai Rp3.000 hingga Rp100.000 setiap pengajuan kredit. "Pertengahan Ramadhan ini juga kami akan adakan program lagi yaitu voucher bagi nasabah-nasabah lama yang paling cepat menggadaikan kembali barang yang telah ditebusnya," ungkapnya.
Pimpinan Cabang Pegadaian Syariah Yogyakarta Marmi Subiyakto mengatakan, Pegadaian kini sudah diterima di masyarakat. Tak sekadar datang karena membutuhkan dana, tetapi pegadaian kini juga didatangi masyarakat yang memiliki dana lebih.
Selama ini, masyarakat hanya mengetahui produk pegadaian menggadaikan barang, tetapi bisa mendapatkan barang. "Setiap menjelang Lebaran seperti sekarang ini selalu mengalami kenaikan transaksi," paparnya.
(izz)