Perusahaan Ini Bertanggung Jawab sampai Satelit BRI Mengorbit
A
A
A
JAKARTA - Terkait penundaan peluncuran BRIsat, SSL (Space System/Loral) dan Arianespace masih memegang tanggung jawab sampai satelit ini mengorbit. Mereka terus berkomunikasi dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Bank BRI), selaku pemilik satelit.
Direktur Utama Bank BRI Asmawi Syam mengatakan, satelit tersebut masih belum resmi diserahkan ke perusahaan. Masih ada dua tahap yang harus dilewati setelah peluncuran nanti.
"Pada prinsipnya satelit ini belum diserahkan ke BRI. Masih tanggung jawab SSL pembuat satelitnya karena pada saat peluncuran ini nanti akan diikuti dua stage lagi," ujarnya di Jakarta, Kamis (9/6/2016).
Tahap pertama, jelas dia, satelit BRI akan mengelilingi orbit selama 10-12 hari sampai menemukan titik pijak di 150.50 BT. Setelah itu baru memasuki tahap penyerahan.
"Pertama namanya in orbit 10-12 hari. Setelah in orbit ada satu fase lagi namanya handover, pada saat inilah kita katakan itu sudah milik BRI," katanya.
Jadi, lanjut Asmawi, segala sesuatu terkait satelit termasuk penundaan peluncuran masih ada di tangan SSL dan Arianespace selaku perusahaan peluncur. Bukan Bank BRI yang meluncurkan.
"Jadi segala sesuatunya masih hubungan dengan SSL dan Arianespace. Bukan BRI yang luncurkan, kita berangkat ke sana (tempat peluncuran) bukan acaranya BRI, yang undang Arianespace, yang diundang ada dua, BRI selaku pemilik BRIsat dan Ecostar 18 milik perusahaan Amerika Serikat. Jadi sebenarnya kita masih jauh, handing over itu 90 hari setelah peluncuran," pungkasnya.
Seperti diketahui, penundaan peluncuran setelit BRI tidak akan berlangsung lama. BRIsat dijadwalkan akan meluncur selang delapan hari dari jadwal semula, 8 Juni 2016 (9 Juni WIB), menjadi 16 Juni 2016 waktu Guyana Prancis, Amerika Selatan.
Direktur Utama Bank BRI Asmawi Syam mengatakan, satelit tersebut masih belum resmi diserahkan ke perusahaan. Masih ada dua tahap yang harus dilewati setelah peluncuran nanti.
"Pada prinsipnya satelit ini belum diserahkan ke BRI. Masih tanggung jawab SSL pembuat satelitnya karena pada saat peluncuran ini nanti akan diikuti dua stage lagi," ujarnya di Jakarta, Kamis (9/6/2016).
Tahap pertama, jelas dia, satelit BRI akan mengelilingi orbit selama 10-12 hari sampai menemukan titik pijak di 150.50 BT. Setelah itu baru memasuki tahap penyerahan.
"Pertama namanya in orbit 10-12 hari. Setelah in orbit ada satu fase lagi namanya handover, pada saat inilah kita katakan itu sudah milik BRI," katanya.
Jadi, lanjut Asmawi, segala sesuatu terkait satelit termasuk penundaan peluncuran masih ada di tangan SSL dan Arianespace selaku perusahaan peluncur. Bukan Bank BRI yang meluncurkan.
"Jadi segala sesuatunya masih hubungan dengan SSL dan Arianespace. Bukan BRI yang luncurkan, kita berangkat ke sana (tempat peluncuran) bukan acaranya BRI, yang undang Arianespace, yang diundang ada dua, BRI selaku pemilik BRIsat dan Ecostar 18 milik perusahaan Amerika Serikat. Jadi sebenarnya kita masih jauh, handing over itu 90 hari setelah peluncuran," pungkasnya.
Seperti diketahui, penundaan peluncuran setelit BRI tidak akan berlangsung lama. BRIsat dijadwalkan akan meluncur selang delapan hari dari jadwal semula, 8 Juni 2016 (9 Juni WIB), menjadi 16 Juni 2016 waktu Guyana Prancis, Amerika Selatan.
(dmd)