Cakupan Satelit BRI Wilayah ASEAN hingga Asia Timur
A
A
A
JAKARTA - Bangsa Indonesia patut berbangga dengan peluncuran satelit BRI yang akan diorbitkan menggunakan roket Ariane 5 dari Kourou, Guyana Prancis, Amerika Selatan, pada 16 Juni 2016 atau 17 Juni 2016, pukul 03.30 WIB. Satelit yang diberi nama BRIsat ini akan mengorbit di posisi terbaik dengan jangkauan meliputi wilayah ASEAN hingga Asia Timur.
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (Bank BRI), Asmawi Syam mengemukakan, slot orbit 105,50 derajat Bujur Timur (BT) sebelumnya dimiliki Indosat. Saat ini, slot tersebut ditempati satelit Palapa C2 yang izinnya akan berakhir pada 2016.
"Slot tersebut merupakan milik Indonesia dan apabila tidak diambil oleh perusahaan Indonesia akan diambil alih oleh perusahaan asing atau negara lain," ungkapnya, pekan lalu.
Sebab itu, lanjut Asmawi, Bank BRI memutuskan untuk memiliki dan memanfaatkan slot orbit tersebut dengan menempatkan BRIsat. "Slot orbit ini bisa dikatakan yang terbaik. Karena cakupan wilayah yang bisa dijangkau BRIsat pada posisi 105,50 derajat BT, meliputi seluruh wilayah Indonesia, ASEAN, dan Asia Timur," terangnya.
Satelit BRI nantinya akan dioperasikan 53 putra-putri terbaik Indonesia yang telah mendapatkan pelatihan dari SSL. Mereka telah mengikuti magang selama 15 bulan. Mereka juga telah mengikuti proses mulai dari rancang bangun satelit.
"Kita tidak ingin terus-menerus bergantung kepada negara lain. Untuk itu, sejak jauh-jauh hari kami sudah menyiapkan engineer yang berkualitas. Jumlah 53 orang engineer ini merupakan bagian dari 800 engineer yang mengurus teknologi informasi di Kantor Pusat BRI," jelas Asmawi.
Setelah menunda peluncuran akibat masalah teknis pada sistem roket, Arianespace, perusahaaan yang akan meluncurkan satelit BRI menyatakan, bahwa misi peluncuran VA230 yang membawa BRIsat dan satelit Echostar XVIII (Amerika Serikat) akan dilakukan di Spaceport, Guyana Space Center, Guyana Prancis, pada 16 Juni pukul 17.30 waktu setempat, atau 17 Juni, pukul 03.30 WIB.
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (Bank BRI), Asmawi Syam mengemukakan, slot orbit 105,50 derajat Bujur Timur (BT) sebelumnya dimiliki Indosat. Saat ini, slot tersebut ditempati satelit Palapa C2 yang izinnya akan berakhir pada 2016.
"Slot tersebut merupakan milik Indonesia dan apabila tidak diambil oleh perusahaan Indonesia akan diambil alih oleh perusahaan asing atau negara lain," ungkapnya, pekan lalu.
Sebab itu, lanjut Asmawi, Bank BRI memutuskan untuk memiliki dan memanfaatkan slot orbit tersebut dengan menempatkan BRIsat. "Slot orbit ini bisa dikatakan yang terbaik. Karena cakupan wilayah yang bisa dijangkau BRIsat pada posisi 105,50 derajat BT, meliputi seluruh wilayah Indonesia, ASEAN, dan Asia Timur," terangnya.
Satelit BRI nantinya akan dioperasikan 53 putra-putri terbaik Indonesia yang telah mendapatkan pelatihan dari SSL. Mereka telah mengikuti magang selama 15 bulan. Mereka juga telah mengikuti proses mulai dari rancang bangun satelit.
"Kita tidak ingin terus-menerus bergantung kepada negara lain. Untuk itu, sejak jauh-jauh hari kami sudah menyiapkan engineer yang berkualitas. Jumlah 53 orang engineer ini merupakan bagian dari 800 engineer yang mengurus teknologi informasi di Kantor Pusat BRI," jelas Asmawi.
Setelah menunda peluncuran akibat masalah teknis pada sistem roket, Arianespace, perusahaaan yang akan meluncurkan satelit BRI menyatakan, bahwa misi peluncuran VA230 yang membawa BRIsat dan satelit Echostar XVIII (Amerika Serikat) akan dilakukan di Spaceport, Guyana Space Center, Guyana Prancis, pada 16 Juni pukul 17.30 waktu setempat, atau 17 Juni, pukul 03.30 WIB.
(dmd)