HT: Ekonomi Melambat, Pemerintah Harus Perhatikan Masyarakat Bawah
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT) mengemukakan pemerintah harus jeli dalam menghadapi pelambatan ekonomi. Langkah ini dilakukan agar masyarakat menengah ke bawah bisa bertahan dalam kondisi ekonomi sulit.
Hal tersebut disampaikan HT di sela-sela silaturahmi Idul Fitri 1437 Hijriah di kediaman Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie.
Menurutnya, ke depan Indonesia akan menghadapi banyak tantangan. Pertama, kondisi ekonomi luar negeri tidak lebih baik. “Seperti kita ketahui ada Brexit di Inggris. Investasi juga sedang menurun dimana-mana,” ujarnya, Rabu (6/7/2016).
Kedua, lanjut HT, penerimaan pajak Indonesia turun. Tax amnesty tak akan menyelesaikan selisih antara realisasi dan target penerimaan pajak. Selain itu, ekonomi Indonesia saat ini mengandalkan konsumsi yang memakan tabungan atau simpanan.
"Ke depan kita harus waspada agar roda ekonomi berjalan baik. Pemerintah harus jeli agar masyarakat bawah bisa bertahan dalam pelambatan ekonomi, karena mereka yang paling merasakan dampaknya,” jelas HT.
Dia mengatakan harus banyak program khusus yang diarahkan bagi masyarakat menengah ke bawah. Antara lain, program untuk UMKM, petani, nelayan dan buruh. “Supaya dampak dari perlambatan ekonomi ini, tetap bisa diatasi dengan baik. Kita berharap yang terbaik untuk kemajuan Indonesia,” tegasnya.
Dalam acara berbuka di ARB, tampak sejumlah tokoh hadir, di antaranya Nirwan Bakrie, Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Roeslani, Ketua Harian Partai Golkar Nurdin Halid, Presiden Direktur VIVA Group Anindya Novyan Bakrie, Kabid Perdagangan dan Industri Partai Golkar Erwin Aksa dan Pelaksana tugas Ketua DPD Partai Golkar DKI Jakarta Yorrys Raweyai.
Hal tersebut disampaikan HT di sela-sela silaturahmi Idul Fitri 1437 Hijriah di kediaman Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie.
Menurutnya, ke depan Indonesia akan menghadapi banyak tantangan. Pertama, kondisi ekonomi luar negeri tidak lebih baik. “Seperti kita ketahui ada Brexit di Inggris. Investasi juga sedang menurun dimana-mana,” ujarnya, Rabu (6/7/2016).
Kedua, lanjut HT, penerimaan pajak Indonesia turun. Tax amnesty tak akan menyelesaikan selisih antara realisasi dan target penerimaan pajak. Selain itu, ekonomi Indonesia saat ini mengandalkan konsumsi yang memakan tabungan atau simpanan.
"Ke depan kita harus waspada agar roda ekonomi berjalan baik. Pemerintah harus jeli agar masyarakat bawah bisa bertahan dalam pelambatan ekonomi, karena mereka yang paling merasakan dampaknya,” jelas HT.
Dia mengatakan harus banyak program khusus yang diarahkan bagi masyarakat menengah ke bawah. Antara lain, program untuk UMKM, petani, nelayan dan buruh. “Supaya dampak dari perlambatan ekonomi ini, tetap bisa diatasi dengan baik. Kita berharap yang terbaik untuk kemajuan Indonesia,” tegasnya.
Dalam acara berbuka di ARB, tampak sejumlah tokoh hadir, di antaranya Nirwan Bakrie, Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Roeslani, Ketua Harian Partai Golkar Nurdin Halid, Presiden Direktur VIVA Group Anindya Novyan Bakrie, Kabid Perdagangan dan Industri Partai Golkar Erwin Aksa dan Pelaksana tugas Ketua DPD Partai Golkar DKI Jakarta Yorrys Raweyai.
(dmd)