China Minta G20 Pimpin Pemulihan Ekonomi Global

Senin, 11 Juli 2016 - 11:56 WIB
China Minta G20 Pimpin...
China Minta G20 Pimpin Pemulihan Ekonomi Global
A A A
SHANGHAI - Menteri Perdagangan China Gao Hucheng mengatakan, propek ekonomi global masih akan tetap suram untuk kedepannya, meski telah mengatasi dampak dari krisis keuangan pada 2008 silam. Dia juga menambah ekonomi utama dunia harus memimpin jalan untuk mengatasi perlambatan perdagangan dan pertumbuhan ekonomi.

Hal tersebut disampaikan Gao Hucheng dalam pertemuan G20 di Shanghai yang setuju dengan pemotongan biata perdagangan, meningkatkan koordinasi kebijakan dan menambahkan pembiayaan. Menurutnya semua negara sepakat untuk mewujudkan rencana dalam mendongkrak pertumbuhan perdagangan.

"Kita setuju bahwa kita perlu berbuat lebih banyak untuk mencapai tujuan umum bagi pertumbuhan global, stabilitas dan kemakmuran," bunyi pernyataan Menteri G20 seperti dilansir BBCNews.

Gao menambahkan bahwa komunitas internasional saat ini mengharapkan agar G20 menunjukkan inisiatif dan kepemimpinan dalam memecahkan masalah pertumbuhan ekonomi dunia. China sendiri tahun ini menjadi tuan rumah untuk penyelenggaraan pertemuan G20.

"Dalam beberapa tahun terakhir melalui kerja keras kita bersama, ekonomi global mulai pulih dari sebelumnya yang melemah. Kini kita berkembang dalam arah yang baik,'' terang dia pada rapat yang diadakan selama akhir pekan.

Namun ia menambahkan bahwa efek mendalam dari krisis keuangan global masih mungkin dapat dirasakan. "Kebangkitan dan pertumbuhan ekonomi global masih kurang dalam kekuatan. Level rendah perdagangan global dan investasi belum benar-benar pulih," sambungnya.

Menteri Perdagangan Chinan memang tidak menyebutkan Brexit dalam sambutannya di pertemuan tersebut, tapi keputusan mayoritas rakyat Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa (UE) diyakini telah menambah ketidakpastian keuangan global. Pada bulan Juni Bank Dunia memotong prediksi ekonomi global pada tahun 2016 dari 2,9% menjadi 2,4%. Dan pada bulan April, Dana Moneter Internasional (IMF) telah memotong outlook menjadi 3,2% dari 3,4%.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1106 seconds (0.1#10.140)