Harga Kebutuhan Pokok Meroket Seret Garis Kemiskinan Naik

Senin, 18 Juli 2016 - 14:05 WIB
Harga Kebutuhan Pokok...
Harga Kebutuhan Pokok Meroket Seret Garis Kemiskinan Naik
A A A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mengatakan, naiknya garis kemiskinan periode September 2015 hingga Maret 2016 sebesar 2,78% menjadi Rp354.386 per kapita per bulan, dikarenakan harga bahan kebutuhan pokok naik.

(Baca: Separuh Orang Miskin Indonesia Bermukim di Jawa)

Kepala BPS Suryamin mengatakan, sebelumnya ambang batas seseorang dikatakan miskin secara rata-rata nasional adalah Rp344.809 per kapita per bulan. Namun, saat ini batasannya naik menjadi Rp354.386 per kapita per bulan.

"Ini angka nasional ya. Tetapi dalam penghitungannya, setiap provinsi kita menggunakan garis kemiskinan provinsi masing-masing yang besarnya garis kemiskinan itu bervariasi," kata dia di Gedung BPS, Jakarta, Senin (18/7/2016).

Menurutnya, garis kemiskinan antar provinsi sejatinya memiliki variasi berbeda sesuai harga komoditi makanan dan nonmakanan di setiap provinsi. Kendati demikian, komoditi makanan lebih besar dibanding komoditi nonmakanan terhadap garis kemiskinan.

(Baca: BPS Catat Jumlah Penduduk Miskin RI Capai 28,01 Juta Jiwa)

Pada Maret 2016, sambung Suryamin, persentase garis kemiskinan makanan terhadap garis kemiskinan total porsinya sebesar 73,50%. Artinya, terjadi kenaikan perubahan garis kemiskinan pada Maret 2015 terhadap Maret 2016 atau naik 7,14% year on year (yoy).

"Kenapa naik? Karena kebutuhan pokok naik. Kalau itu dikendalikan, maka garis kemiskinan juga akan terkendali," tandasnya.

Adapun komoditi yang memberikan sumbangan besar terhadap garis kemiskinan Maret 2014-Maret 2016 adalah:

Komoditi Makanan:

1. Beras
Perkotaan ‎21,55%
Perdesaan 29,54%

2. Rokok Kretek Filter
Perkotaan 9,08%
Perdesaan 7,96%

3. Telur ayam ras
Perkotaan 3,66%
Perdesaan 3,02%

4. Daging ayam ras
Perkotaan 3,01%
Perdesaan 1,68%

5. Mie instan
Perkotaan 2,80%
Perdesaan 2,43%

6. Gula pasir
Perkotaan 2,14%
Perdesaan 2,99%

7. Roti
Perkotaan 2,01%
Perdesaan 1,69%

8. Bawang merah
Perkotaan 1,82%
Perdesaan 2,26%

9. Tempe
Perkotaan 1,80%
Perdesaan 1,67%

10. Tahu
Perkotaan 1,75%
Perdesaan 1,51%

11. Komoditi Lainnya
Perkotaan 20,38%
Perdesaan 22,69%

Komoditi Nonmakanan:

1. Perumahan
Perkotaan 9,76%
Perdesaan 7,56%

2. Listrik
Perkotaan 2,96%
Perdesaan 1,54%

3. Bensin
Perkotaan 2,95%
Perdesaan 2,33%

4. Pendidikan
Perkotaan 2,37%
Perdesaan 1,36%

5. Perlengkapan mandi
Perkotaan 1,49%
Perdesaan 1,11%

6. Angkutan
Perkotaan 1,18%
Perdesaan 0,56%

7. Komoditi lainnya
Perkotaan 9,29%
Perdesaan 8,10%
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0914 seconds (0.1#10.140)