Inflasi Juli 2016 Terendah sejak 5 Tahun 0,69%
A
A
A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi untuk bulan Juli 2016 sebesar 0,69%, ini merupakan inflasi terendah jika dibandingkan dengan 5 tahun terakhir sejak 2012, di bulan Juli.
Tingkat inflasi tahun kalender (Januari–Juli) 2016 sebesar 1,76 % dan dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juli 2016 terhadap Juli 2015) sebesar 3,21%. Komponen inti pada pada Juli 2016 mengalami inflasi sebesar 0,34% dan komponen inti tahun kalender sepanjang 2016 yakni 1,88%.
Dari 82 kota Indeks Harga Konsumen (IHK) terdapat 78 kota di antaranya yang mengalami inflasi dan empat kota deflasi. "Tertinggi terjadi di Tanjung Pandan 2,34% dan terendah di Gorontalo 0,06%. Namun, deflasi terjadi di Timur Indonesia yakni Jayapura sebesar 1,1%," kata Kepala BPS Suryamin, Jakarta, Senin (1/8/2017).
Suryamin menjelaskan, inflasi Juli yang terendah selama 5 tahun ini bisa jadi karena lebaran yang tidak berada di tengah-tengah bulan Juli.Sebagai pembanding, disebutkan inflasi Juli 2012 mencapai 0,7 persen dan inflasi Juli 2013 sebesar 3,29 persen. Kemudian, inflasi Juli 2014 dan 2015 masing-masing 0,93 persen.
"Artinya, karena lebaran itu tanggal 6 Juli, berarti 1-5 Juli masih ada pengaruh arus mudik dan setelah itu, arus balik," kata dia.
Menurutnya kelompok pengeluaran, inflasi ini terjadi pada bahan makanan yang mengalami inflasi 1,12%. Makanan jadi, minuman dan tembakau 0,54%. Transportasi, komunikasi dan Jasa keuangan 1,22%. Untuk pendidikan, rekreasi, olahraga 0,51%.
"Bahan makanan tinggi karena terpengaruh lebaran tadi. Tapi tidak berarti semuanya naik. Ada juga yang mengalami deflasi seperti beras dan daging ayam ras itu sedikit inflasinya," pungkasnya.
Tingkat inflasi tahun kalender (Januari–Juli) 2016 sebesar 1,76 % dan dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juli 2016 terhadap Juli 2015) sebesar 3,21%. Komponen inti pada pada Juli 2016 mengalami inflasi sebesar 0,34% dan komponen inti tahun kalender sepanjang 2016 yakni 1,88%.
Dari 82 kota Indeks Harga Konsumen (IHK) terdapat 78 kota di antaranya yang mengalami inflasi dan empat kota deflasi. "Tertinggi terjadi di Tanjung Pandan 2,34% dan terendah di Gorontalo 0,06%. Namun, deflasi terjadi di Timur Indonesia yakni Jayapura sebesar 1,1%," kata Kepala BPS Suryamin, Jakarta, Senin (1/8/2017).
Suryamin menjelaskan, inflasi Juli yang terendah selama 5 tahun ini bisa jadi karena lebaran yang tidak berada di tengah-tengah bulan Juli.Sebagai pembanding, disebutkan inflasi Juli 2012 mencapai 0,7 persen dan inflasi Juli 2013 sebesar 3,29 persen. Kemudian, inflasi Juli 2014 dan 2015 masing-masing 0,93 persen.
"Artinya, karena lebaran itu tanggal 6 Juli, berarti 1-5 Juli masih ada pengaruh arus mudik dan setelah itu, arus balik," kata dia.
Menurutnya kelompok pengeluaran, inflasi ini terjadi pada bahan makanan yang mengalami inflasi 1,12%. Makanan jadi, minuman dan tembakau 0,54%. Transportasi, komunikasi dan Jasa keuangan 1,22%. Untuk pendidikan, rekreasi, olahraga 0,51%.
"Bahan makanan tinggi karena terpengaruh lebaran tadi. Tapi tidak berarti semuanya naik. Ada juga yang mengalami deflasi seperti beras dan daging ayam ras itu sedikit inflasinya," pungkasnya.
(akr)