HT: Penopang Ekonomi Indonesia Harus Diperbesar
A
A
A
SURABAYA - CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT) mengatakan, perekonomian Indonesia harus ditopang lebih banyak orang agar mampu tumbuh sehat dan kuat.
"Salah satu permasalahan mendasar kita kesenjangan sosial. Ekonomi ditopang sebagian kecil masyarakat. Agar ekonomi sehat, penopang ekonomi harus diperbesar," ujarnya saat memberikan kuliah umum di Universitas Muhammadiyah, Surabaya, Jawa Timur, Senin (8/8/2016).
Dalam kuliah umum bertema "Membangun Ekonomi Indonesia dalam Menghadapi Persaingan Global" tersebut, HT mengatakan, mayoritas masyarakat di Tanah Air yang masih dalam tatanan ekonomi menengah ke bawah harus dibangun.
Menurutnya, mereka harus didorong untuk menjadi kelompok produktif. "Ke depan kita harus mampu menciptakan masyarakat produktif yang menciptakan lapangan kerja dan memperbesar basis pembayar pajak," kata dia.
Untuk itu, lanjut HT, masyarakat menengah ke bawah harus mendapatkan perlakuan khusus. Di antaranya kemudahan akses modal, pelatihan keterampilan dan proteksi. "Tanpa adanya keberpihakan pada masyarakat belum mapan, akan sulit mempercepat pertumbuhan ekonomi dan mempersempit kesenjangan sosial," tuturnya.
Sementara, mengenai proteksi, erat kaitannya dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang kini berlaku. Kebijakan itu dinilainya memperparah kesenjangan sosial di Indonesia. "Saya lihat Indonesia belum bisa bersaing secara global dengan efektif. Kita terburu-buru mengikuti pasar bebas, MEA. Masyarakat menengah bawah belum siap," terangnya.
HT menambahkan, bukan hanya membangun masyarakatnya, pembangunan juga harus merata. Selama ini, pembangunan masih terpusat di kota-kota besar seperti Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, dan Makassar.
"Pembangunan harus diarahkan ke daerah yang belum terbangun, agar masyarakat bisa menikmati pertumbuhan dan kesejahteraannya meningkat," ucap Ketua Umum Perindo ini.
Dalam kuliah umum tersebut, mahasiswa berkesempatan berdiskusi langsung dengan HT. Banyak pertanyaan yang mereka lontarkan, mulai dari konsep membangun Indonesia hingga keputusan HT terjun ke politik.
Untuk meningkatkan semangat belajar mahasiswa, HT memberikan bantuan dana pendidikan untuk mahasiswa berprestasi Universitas Muhammadiyah Surabaya. Tampak hadir Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya Sukadiono beserta jajaran staf, dosen, dan mahasiswa.
"Salah satu permasalahan mendasar kita kesenjangan sosial. Ekonomi ditopang sebagian kecil masyarakat. Agar ekonomi sehat, penopang ekonomi harus diperbesar," ujarnya saat memberikan kuliah umum di Universitas Muhammadiyah, Surabaya, Jawa Timur, Senin (8/8/2016).
Dalam kuliah umum bertema "Membangun Ekonomi Indonesia dalam Menghadapi Persaingan Global" tersebut, HT mengatakan, mayoritas masyarakat di Tanah Air yang masih dalam tatanan ekonomi menengah ke bawah harus dibangun.
Menurutnya, mereka harus didorong untuk menjadi kelompok produktif. "Ke depan kita harus mampu menciptakan masyarakat produktif yang menciptakan lapangan kerja dan memperbesar basis pembayar pajak," kata dia.
Untuk itu, lanjut HT, masyarakat menengah ke bawah harus mendapatkan perlakuan khusus. Di antaranya kemudahan akses modal, pelatihan keterampilan dan proteksi. "Tanpa adanya keberpihakan pada masyarakat belum mapan, akan sulit mempercepat pertumbuhan ekonomi dan mempersempit kesenjangan sosial," tuturnya.
Sementara, mengenai proteksi, erat kaitannya dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang kini berlaku. Kebijakan itu dinilainya memperparah kesenjangan sosial di Indonesia. "Saya lihat Indonesia belum bisa bersaing secara global dengan efektif. Kita terburu-buru mengikuti pasar bebas, MEA. Masyarakat menengah bawah belum siap," terangnya.
HT menambahkan, bukan hanya membangun masyarakatnya, pembangunan juga harus merata. Selama ini, pembangunan masih terpusat di kota-kota besar seperti Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, dan Makassar.
"Pembangunan harus diarahkan ke daerah yang belum terbangun, agar masyarakat bisa menikmati pertumbuhan dan kesejahteraannya meningkat," ucap Ketua Umum Perindo ini.
Dalam kuliah umum tersebut, mahasiswa berkesempatan berdiskusi langsung dengan HT. Banyak pertanyaan yang mereka lontarkan, mulai dari konsep membangun Indonesia hingga keputusan HT terjun ke politik.
Untuk meningkatkan semangat belajar mahasiswa, HT memberikan bantuan dana pendidikan untuk mahasiswa berprestasi Universitas Muhammadiyah Surabaya. Tampak hadir Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya Sukadiono beserta jajaran staf, dosen, dan mahasiswa.
(izz)