Mentan Ragukan Kebijakan Mendag Enggar Soal Impor Sapi

Selasa, 09 Agustus 2016 - 13:12 WIB
Mentan Ragukan Kebijakan...
Mentan Ragukan Kebijakan Mendag Enggar Soal Impor Sapi
A A A
JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mendukung sepenuhnya kebijakan Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita yang akan mengubah penetapan impor sapi dari sebelumnya per kuartal menjadi per tahun. Namun, Amran meragukan kebijakan tersebut akan berhasil.

Dia meyakini, meski penetapan impor diubah menjadi satu tahun namun feedloter akan tetap meminta kuota impor per tiga bulan. Feedloter justru akan rugi jika impor langsung dilakukan untuk satu tahun.

(Baca: Mendag Enggar Wacanakan Ubah Kuota Impor Sapi Jadi Satu Tahun)

"Benar. Tapi aku yakin dia pasti minta per tiga bulan. Kenapa? Karena ini dipiara per tiga bulan. Kalau ambil sekaligus makin rugi dong kalau piara 12 bulan. Kami sudah setuju bahwa langsung satu tahun enggak soal," katanya di Kantor Kemenko bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa (9/8/2016).

Amran menjelaskan, jika sapi diimpor untuk jangka satu tahun maka feedloter harus mengeluarkan ongkos tambahan untuk memelihara sapi tersebut. Belum lagi, persyaratan Kemendag agar feedloter membangun peternakan jika ingin mendapatkan izin impor satu tahun.

"Kalau dia impor sekaligus rugi dong mereka. Jadi pemahamannya sudah lama aku mau jelaskan. Terkadang aku ketawa. Itu enggak ada bedanya. Katakanlah, keluar 600 ribu ekor di mana bedanya? Pasti dia cicil impornya. Mengimpor sesuai kebutuhan," imbuh dia.

Terlepas dari hal itu, Amran mengaku sepakat dengan kebijakan Kemendag tersebut. Feedloter harus membuat peternakan jika ingin mendapatkan izin impor sapi satu tahun.

"Ya setuju. Aku support setuju 100% harus breeding. Tapi pasti dia enggak mau impor satu tahun. Mau enggak impor satu tahun, pelihara itu harian biayanya," tuturnya.

Menurutnya, dengan membuat peternakan, maka feedloter dapat mensortir sapi untuk ternak, sapi siap potong, ataupun sapi indukan. Hal tersebut diyakini akan mempercepat swasembada daging sapi.

"Jadi maksudnya, ada bakalan untuk breeding. Ada bakalan untuk jual pasar dipotong tiga bulan, kemudian ada untuk indukan, yang dipelihara ada yang sapi baru bunting dibeli, supaya swasembada bisa lebih cepat. Pak Mendag aku support 100%," pungkas Amran.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0711 seconds (0.1#10.140)