JK Heran Listrik di Indonesia Masih Sering Byarpet
A
A
A
JAKARTA - Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) mengaku heran Indonesia yang memiliki sumber energi berlimpah namun untuk urusan kelistrikan masih kerap terjadi pemadaman listrik alias byarpet. Bahkan, tingkat elektrifikasi Indonesia terendah dibanding negara lain di ASEAN.
Padahal, kata JK, listrik merupakan kebutuhan pokok dan mendasar yang harus ada bagi siapapun di dunia ini. Kehidupan manusia sejatinya sudah tidak lagi bisa terlepas dari listrik.
"Kalau pulang kantor pasti cari colokan, semuanya listrik. Karena itu energi listrik sudah menjadi kebutuhan dasar, bahkan orang kampung tanpa listrik marah-marah. Listrik itu adalah kebutuhan pokok mendasar siapapun di dunia ini," katanya saat membuka The 4th Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition 2016 di JCC, Jakarta, Rabu (10/8/2016).
Dia menuturkan, untuk sumber energi fosil saja Indonesia dilimpahi kekayaan batu bara, gas, dan minyak yang besar. Ditambah lagi, potensi energi baru dan terbarukan di Tanah Air juga tak kalah besarnya yang bersumber dari panas bumi, hidro energi, dan sebagainya.
"Jadi, apa yang salah sehingga tingkat elektrifikasi dan konsumsi kita termasuk terendah di ASEAN. Padahal sumber energi begitu banyak dan ingin orang investasi," imbuh dia.
Sebab itu, sambung Politisi Golkar ini, kebijakan dan perencanaan harus disusun dengan baik agar mendukung hal tersebut. Apalagi, ketersediaan listrik memiliki kolerasi besar dengan daya saing industri di Indonesia.
"Selalu terjadi korelasi kuat antara energi dan kehidupan, energi dan industri. Jadi, apabila kita rendah tingkat kemampuannya, berarti kita mempunyai terendah juga di tingkat industri. Itulah hal mendasar," tandas JK.
Padahal, kata JK, listrik merupakan kebutuhan pokok dan mendasar yang harus ada bagi siapapun di dunia ini. Kehidupan manusia sejatinya sudah tidak lagi bisa terlepas dari listrik.
"Kalau pulang kantor pasti cari colokan, semuanya listrik. Karena itu energi listrik sudah menjadi kebutuhan dasar, bahkan orang kampung tanpa listrik marah-marah. Listrik itu adalah kebutuhan pokok mendasar siapapun di dunia ini," katanya saat membuka The 4th Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition 2016 di JCC, Jakarta, Rabu (10/8/2016).
Dia menuturkan, untuk sumber energi fosil saja Indonesia dilimpahi kekayaan batu bara, gas, dan minyak yang besar. Ditambah lagi, potensi energi baru dan terbarukan di Tanah Air juga tak kalah besarnya yang bersumber dari panas bumi, hidro energi, dan sebagainya.
"Jadi, apa yang salah sehingga tingkat elektrifikasi dan konsumsi kita termasuk terendah di ASEAN. Padahal sumber energi begitu banyak dan ingin orang investasi," imbuh dia.
Sebab itu, sambung Politisi Golkar ini, kebijakan dan perencanaan harus disusun dengan baik agar mendukung hal tersebut. Apalagi, ketersediaan listrik memiliki kolerasi besar dengan daya saing industri di Indonesia.
"Selalu terjadi korelasi kuat antara energi dan kehidupan, energi dan industri. Jadi, apabila kita rendah tingkat kemampuannya, berarti kita mempunyai terendah juga di tingkat industri. Itulah hal mendasar," tandas JK.
(izz)