Alibaba Catat Peningkatan Pertumbuhan secara Global

Jum'at, 12 Agustus 2016 - 15:52 WIB
Alibaba Catat Peningkatan...
Alibaba Catat Peningkatan Pertumbuhan secara Global
A A A
HANGZHOU - Perusahaan e-commerce terbesar di China yakni Alibaba Group mengalami peningkatan tajam dalam penjualan secara Internasional, untuk memberikan sinyal lonjakan yang signifikan. Data terbaru menunjukkan penjualan secara global meningkat mencapai 123% menjadi 1,1 miliar yuan atau setara dengan USD165 juta antara periode April dan Juni.

Dilansir BBCnews, Jumat (12/8/2016) angka tersebut juga masih bertambah sebesar 4% dari pendapatan secara keseluruhan Alibaba. Seperti diketahui perusahaan raksasa e-commerce yang didirikan oleh miliarder Jack Ma telah menjadi brand terkenal di seluruh China, namun masih berjuang untuk menembus pasar seperti Amerika Serikat (AS).

"Mereka memiliki banyak ruang untuk terus berkembang di China, tetapi mereka perlu melihat pasar lainnya dan berpikir tentang pertumbuhan 10 sampai 20 tahun," ucap analis ritel konsultan Conlumino Hakon Helgesen.

Perusahaan yang terdaftar di Amerika Serikat ini pada peretangahan April lalu membeli saham Lazada yang merupakan perusahaan berbasis e-commerce di Singapura. Menurut Helgesen pembelian tersebut mewakili perubahan strategi Alibaba yang di awal mencoba membangun eksistensi di pasar-pasar mapan seperti AS, dimana perusahaan harus bersaing melawan pemain dengan nama besar seperti Amazon.

Menyadari hal itu, Alibaba menurutnya kini fokus pada embrio pasar khususnya di Asia Tenggara, dimana penjualan e-commerce sangat besar tetapi pasarnya masih berkembang. "Saya harap mereka akan terus melakukan akuisisi dan menjadi lebih banyak perubahan dalam taktik dan keputusan jangka panjang," tandasnya.

Perusahaan juga melaporkan pendapatan terkuat sejak menjual saham pertama kali di bursa pada 2014. Pendapatan kuartal meningkat menjadi 32,2 miliar yuan dibandingkan 20,3 miliar yuan tahun lalu. Sementara keuntungan tahun sebelumnya jatuh 77% secara year to year menjadi 7,1 miliar yuan akibat tersandung pengembangan bisnis perusahaan ke sektor film.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0937 seconds (0.1#10.140)