Holding Restoran Sarirasa Group Pertajam Inovasi Bisnis
loading...
A
A
A
JAKARTA - Memasuki usia lima dekade, Sarirasa Group, holding sejumlah restoran seperti Sate Khas Senayan, TeSaTe dan Gopek House, menajamkan berbagai inisiatif inovasi bisnisnya. Inisiatif-inisiatif inovasi bisnis ini pun terus diimbangi dengan dedikasi dan komitmen terhadap keberlanjutan serta dampak positif terhadap masyarakat.
Inovasi bisnis tersebut antara lain dengan peluncuran Sarirasa Sanubari yang menghadirkan aneka sensasi pengalaman kuliner yang dibalut dengan keberagaman Indonesia. Kemudian, inovasi lainnya adalah manajamen pengelolaan sampah yang komprehensif hingga meluncurkan Foodiesia, Sarirasa Catering, dan merek non-pangan seperti Sarirasa Origin dan Sarirasa Tanahmula.
“Perusahaan kami terus mempromosikan dan meningkatkan standar keunggulan kuliner Tanah Air sambil tetap melestarikan warisan budaya Indonesia yang kaya,” kata CEO Sarirasa Group, Benny Hadisurjo dalam siaran persnya di Jakarta, dikutip Jumat (23/2/2024).
Menurut Benny, sedikitnya ada tiga pilar utama atau prinsip fundamental yang melandasi etos operasional perusahaannya. Pertama, pelestarian. Kedua, peningkatan, dan terakhir adalah promosi. Sarirasa Group, kata dia, memandang penting menjaga warisan budaya, sumber daya alam dan kekayaan tradisi Indonesia untuk generasi mendatang.
“Di tengah dunia yang terus berkembang, adaptasi, inovasi dan peningkatan penawaran adalah kunci untuk tetap relevan. Ini ditunjang dengan promosi yang dinamis oleh kami sebagai duta kekayaan budaya Indonesia,” tegasnya.
Inovasi bisnis tersebut antara lain dengan peluncuran Sarirasa Sanubari yang menghadirkan aneka sensasi pengalaman kuliner yang dibalut dengan keberagaman Indonesia. Kemudian, inovasi lainnya adalah manajamen pengelolaan sampah yang komprehensif hingga meluncurkan Foodiesia, Sarirasa Catering, dan merek non-pangan seperti Sarirasa Origin dan Sarirasa Tanahmula.
“Perusahaan kami terus mempromosikan dan meningkatkan standar keunggulan kuliner Tanah Air sambil tetap melestarikan warisan budaya Indonesia yang kaya,” kata CEO Sarirasa Group, Benny Hadisurjo dalam siaran persnya di Jakarta, dikutip Jumat (23/2/2024).
Menurut Benny, sedikitnya ada tiga pilar utama atau prinsip fundamental yang melandasi etos operasional perusahaannya. Pertama, pelestarian. Kedua, peningkatan, dan terakhir adalah promosi. Sarirasa Group, kata dia, memandang penting menjaga warisan budaya, sumber daya alam dan kekayaan tradisi Indonesia untuk generasi mendatang.
“Di tengah dunia yang terus berkembang, adaptasi, inovasi dan peningkatan penawaran adalah kunci untuk tetap relevan. Ini ditunjang dengan promosi yang dinamis oleh kami sebagai duta kekayaan budaya Indonesia,” tegasnya.
(fjo)