Ekspor Jawa Tengah Anjlok 47,29%
A
A
A
SEMARANG - Ekspor Jateng ke negara-negar tujuan utama seperti Amerika, Jepang dan China mengalami penurunan. Penurunan paling drastis terjadi pada ekspor tujuan Amerika Serikat.
Tercatat, ekspor produk dari Jateng ke negeri Paman Sam tersebut, pada bulan Juli tercatat hanya mencapai USD77,87 juta, sementara di bulan sebelumnya mampu mencapai USD153,80 juta.
Sementara untuk ekspor ke Jepang sebesar USD34,55 juta dan China USD25,92 juta, turun dari bulan sebelumnya yang mampu mencapai USD59,10 juta dan USD49,31 juta.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng Margo Yuwono mengatakan, secara keseluruhan nilai ekspor Jateng di bulan Juli hanya mencapai USD287,33 juta atau mengalami penurunan 47,29% dibanding ekspor bulan Juni yang mencapai USD545,13 juta.
“Kondisi ekonomi global yang belum sepenuhnya membaik menjadi salah satu faktor turunnya ekspor Jateng,” katanya, Senin (15/8/2016).
Pihaknya mencatat, ekspor kumulatif Januari-Juli 2016 Jateng mencapai USD3.082,59 juta atau turun 3,25% dari ekspor kumulatif Januari-Juli 2015 sebesar USD3.186,18 juta. “Hampir semua kawasan mengalami penurunan permintaan produk dari Jateng,” ucapnya.
Margo menambahkan, komoditas utama ekspor Jateng masih dikuasai oleh tekstil dan barang tekstil, kayu dan barang dari kayu, serta bermacam barang hasil pabrik. Ketiga kelompok ini memiliki nilai ekspor tertinggi selama periode Januari-Juli 2016. Nilai ekspor untuk ketiga kelompok komoditas ini pada bulan Juli 2016 masing-masing sebesar USD144,95 juta, USD48,10 juta, dan USD26,73 juta.
Tercatat, ekspor produk dari Jateng ke negeri Paman Sam tersebut, pada bulan Juli tercatat hanya mencapai USD77,87 juta, sementara di bulan sebelumnya mampu mencapai USD153,80 juta.
Sementara untuk ekspor ke Jepang sebesar USD34,55 juta dan China USD25,92 juta, turun dari bulan sebelumnya yang mampu mencapai USD59,10 juta dan USD49,31 juta.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng Margo Yuwono mengatakan, secara keseluruhan nilai ekspor Jateng di bulan Juli hanya mencapai USD287,33 juta atau mengalami penurunan 47,29% dibanding ekspor bulan Juni yang mencapai USD545,13 juta.
“Kondisi ekonomi global yang belum sepenuhnya membaik menjadi salah satu faktor turunnya ekspor Jateng,” katanya, Senin (15/8/2016).
Pihaknya mencatat, ekspor kumulatif Januari-Juli 2016 Jateng mencapai USD3.082,59 juta atau turun 3,25% dari ekspor kumulatif Januari-Juli 2015 sebesar USD3.186,18 juta. “Hampir semua kawasan mengalami penurunan permintaan produk dari Jateng,” ucapnya.
Margo menambahkan, komoditas utama ekspor Jateng masih dikuasai oleh tekstil dan barang tekstil, kayu dan barang dari kayu, serta bermacam barang hasil pabrik. Ketiga kelompok ini memiliki nilai ekspor tertinggi selama periode Januari-Juli 2016. Nilai ekspor untuk ketiga kelompok komoditas ini pada bulan Juli 2016 masing-masing sebesar USD144,95 juta, USD48,10 juta, dan USD26,73 juta.
(ven)