Apindo Berharap Teluk Jakarta Beri Multiplier Effect Ekonomi
A
A
A
JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) berharap reklamasi Teluk Jakarta memberikan multiplier effect yang sangat besar bagi perekonomian nasional.
Wakil Ketua Umum Apindo Suryadi Sasmita mengatakan, pada saat pelaksanaan, proyek reklamasi pantai utara Jakarta ini bisa menyerap puluhan ribu tenaga kerja. "Lebih dari 20.000 tenaga kerja akan diserap dalam pengerjaan proyek reklamasi di pantai utara Jakarta," kata dia dalam rilisnya di Jakarta, Rabu (17/8/2018).
Menurutnya, ada sekitar 167 perusahaan yang ikut dalam pengembangan reklamasi Teluk Jakarta. Mereka tentu membutuhkan tenaga kerja untuk melaksanakan proyek tersebut.
Diperkirakan puluhan triliun rupiah dana yang berputar selama pengembangan proyek reklamasi ini, hanya sebagian dari manfaat ganda yang menjadi dampak positif reklamasi.
"Bayangkan, kalau nanti sudah terwujud, wilayah pulau-pulau buatan ini akan menjadi pusat ekonomi baru yang memutar dana milyaran rupiah setiap harinya," imbuhnya.
Suryadi juga menjelaskan, di pulau-pulau hasil reklamasi ini nantinya akan ada tempat kegiatan bisnis, rekreasi, dan pemukiman. Kegiatan ekonomi di wilayah baru ini, tidak hanya dari penduduk dan warga yang bekerja di sana, tapi juga dari wisatawan yang datang.
"Melihat master plan dari proyek ini yang akan menjadikan Jakarta sebagai Waterfront City, saya yakin setiap hari akan berkunjung ribuan wisatawan domestik maupun manca negara ke tempat itu nantinya," ujarnya.
Dia menerangkan, dengan menerapkan konsep Waterfront City, nantinya akan menjadikan pantai utara Jakarta sebagai wilayah berkelas dunia. Tak kalah bersaing dengan kawasan waterfront Marina Bay Sands di Singapura. "Tak perlu jauh ke luar negeri, nantinya kita juga punya tempat yang seperti Marina Bay, di sini," ujar Suryadi.
Pihaknya meyakini, wilayah baru hasil reklamasi ini juga akan memberi manfaat bagi nelayan. Menurutnya, konsep Waterfront City yang berorientasi pada pariwisata akan menumbuhkan bisnis di sektor kuliner.
"Wisata tepi pantai biasanya menghadirkan sajian makanan laut atau seafood. Dari sini kita bisa mendesain rencana untuk melibatkan nelayan dalam kegiatan bisnis kuliner," tutup Suryadi.
Wakil Ketua Umum Apindo Suryadi Sasmita mengatakan, pada saat pelaksanaan, proyek reklamasi pantai utara Jakarta ini bisa menyerap puluhan ribu tenaga kerja. "Lebih dari 20.000 tenaga kerja akan diserap dalam pengerjaan proyek reklamasi di pantai utara Jakarta," kata dia dalam rilisnya di Jakarta, Rabu (17/8/2018).
Menurutnya, ada sekitar 167 perusahaan yang ikut dalam pengembangan reklamasi Teluk Jakarta. Mereka tentu membutuhkan tenaga kerja untuk melaksanakan proyek tersebut.
Diperkirakan puluhan triliun rupiah dana yang berputar selama pengembangan proyek reklamasi ini, hanya sebagian dari manfaat ganda yang menjadi dampak positif reklamasi.
"Bayangkan, kalau nanti sudah terwujud, wilayah pulau-pulau buatan ini akan menjadi pusat ekonomi baru yang memutar dana milyaran rupiah setiap harinya," imbuhnya.
Suryadi juga menjelaskan, di pulau-pulau hasil reklamasi ini nantinya akan ada tempat kegiatan bisnis, rekreasi, dan pemukiman. Kegiatan ekonomi di wilayah baru ini, tidak hanya dari penduduk dan warga yang bekerja di sana, tapi juga dari wisatawan yang datang.
"Melihat master plan dari proyek ini yang akan menjadikan Jakarta sebagai Waterfront City, saya yakin setiap hari akan berkunjung ribuan wisatawan domestik maupun manca negara ke tempat itu nantinya," ujarnya.
Dia menerangkan, dengan menerapkan konsep Waterfront City, nantinya akan menjadikan pantai utara Jakarta sebagai wilayah berkelas dunia. Tak kalah bersaing dengan kawasan waterfront Marina Bay Sands di Singapura. "Tak perlu jauh ke luar negeri, nantinya kita juga punya tempat yang seperti Marina Bay, di sini," ujar Suryadi.
Pihaknya meyakini, wilayah baru hasil reklamasi ini juga akan memberi manfaat bagi nelayan. Menurutnya, konsep Waterfront City yang berorientasi pada pariwisata akan menumbuhkan bisnis di sektor kuliner.
"Wisata tepi pantai biasanya menghadirkan sajian makanan laut atau seafood. Dari sini kita bisa mendesain rencana untuk melibatkan nelayan dalam kegiatan bisnis kuliner," tutup Suryadi.
(izz)