Luhut Ungkap Operator Setuju Arcandra Pangkas Investasi Masela
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, operator Blok Masela yakni Inpex dan Shell menyetujui pemangkasan biaya investasi yang dilakukan mantan menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar dari USD22 miliar jadi USD15 miliar.
(Baca: Isi Posisi Menteri ESDM, Luhut Bicara Soal Blok Masela-Freeport)
Sebelumnya, kedua operator tersebut terlebih dahulu ditanya terkait kemampuan finansialnya. Luhut menjelaskan, angka tersebut sedang dihitung oleh Inpex dan Shell. Nilai tersebut tidak 100% berasal dari keputusan Arcandra.
"Ya itu lagi dihitung semua sama mereka karena angka-angka itu datang kembali, perubahan itu bukan dari Pak Candra, Pak Candra tanya 'cost structure-mu gimana? Gitu. Ya mereka keluarin, dikoreksi Pak Candra, mereka iyakan, makanya itu dapat angka USD15 miliar," tutur dia.
Kendati demikian, lanjut Luhut, angka itu juga belum pasti dan masih ada kemungkinan berkurang lagi. Namun, dia tidak mau penilaian atas angka investasi disebut asal-asalan di luar kantornya.
"Ya bisa kurang lagi dari situ. Kajian dari SKK Migas? Mana ada berani SKK Migas mau ngomong di luar, ngomong di kantor saya jangan ngomong di luar," pungkasnya.
Sebelumnya, Luhut yang ditunjuk untuk menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Menteri ESDM menggantikan Arcandra menegaskan akan tetap meneruskan kebijakan yang pro terhadap Indonesia. Salah satunya, langkah Arcandra yang mampu menurunkan ongkos pembangunan kilang Blok Masela dari sebelumnya USD22 miliar menjadi USD15 miliar.
"Kita teruskan. Jadi Masela yang cost-nya bisa diturunkan dari USD22 miliar ke USD15 miliar kita terusin. Sangat bisa sekali. Karena terlalu banyak angkanya yang saya lihat sementara terlalu tinggi," katanya belum lama ini.
(Baca: Isi Posisi Menteri ESDM, Luhut Bicara Soal Blok Masela-Freeport)
Sebelumnya, kedua operator tersebut terlebih dahulu ditanya terkait kemampuan finansialnya. Luhut menjelaskan, angka tersebut sedang dihitung oleh Inpex dan Shell. Nilai tersebut tidak 100% berasal dari keputusan Arcandra.
"Ya itu lagi dihitung semua sama mereka karena angka-angka itu datang kembali, perubahan itu bukan dari Pak Candra, Pak Candra tanya 'cost structure-mu gimana? Gitu. Ya mereka keluarin, dikoreksi Pak Candra, mereka iyakan, makanya itu dapat angka USD15 miliar," tutur dia.
Kendati demikian, lanjut Luhut, angka itu juga belum pasti dan masih ada kemungkinan berkurang lagi. Namun, dia tidak mau penilaian atas angka investasi disebut asal-asalan di luar kantornya.
"Ya bisa kurang lagi dari situ. Kajian dari SKK Migas? Mana ada berani SKK Migas mau ngomong di luar, ngomong di kantor saya jangan ngomong di luar," pungkasnya.
Sebelumnya, Luhut yang ditunjuk untuk menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Menteri ESDM menggantikan Arcandra menegaskan akan tetap meneruskan kebijakan yang pro terhadap Indonesia. Salah satunya, langkah Arcandra yang mampu menurunkan ongkos pembangunan kilang Blok Masela dari sebelumnya USD22 miliar menjadi USD15 miliar.
"Kita teruskan. Jadi Masela yang cost-nya bisa diturunkan dari USD22 miliar ke USD15 miliar kita terusin. Sangat bisa sekali. Karena terlalu banyak angkanya yang saya lihat sementara terlalu tinggi," katanya belum lama ini.
(izz)