IHSG Diperkirakan Masih Kuat Menanjak
A
A
A
JAKARTA - Analis Reliance Securities Lanjar Nafi memperkirakan peluang penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini masih cukup kuat dan akan menguji resistance upper bollinger bands dengan range pergerakan 5.402-5.515.
Lanjar mengatakan, secara teknikal IHSG melanjutkan penguatan dengan mematahkan resistance MA7 dilevel 5.400 pasca reboung pada MA25 support level.
"Indikator stochastic golden-cross dari area overbought dengan momentum RSI yang terkonsolidasi positif meskipun berada pada area dekat overbought," ujarnya di Jakarta, Jumat (19/8/2016).
Sementara, IHSG kemarin ditutup naik 89,60 poin atau sebesar 1,67% di level 5.461,45 dengan volume yang cukup tinggi. Sektor aneka industri memimpin penguatan di mana Astra Internasional menjadi leadernya seiring data penjualan mobil tumbuh 12,5% dari periode sebelumnya sebesar 11,4%.
Beberapa instansi investment memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di atas 5,2% hingga akhir tahun. Di mana, konsumsi masih menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi nasional selain program tax amnesty yang mendorong capital in flow ke dalam negeri.
"Nilai tukar rupiah menguat terhadap USD mampu menumbuhkan kembali antusias investor asing. Sehingga tercatat capital in flow pada perdagangan hari ini sebesar Rp1,42 triliun," pungkas Lanjar.
Lanjar mengatakan, secara teknikal IHSG melanjutkan penguatan dengan mematahkan resistance MA7 dilevel 5.400 pasca reboung pada MA25 support level.
"Indikator stochastic golden-cross dari area overbought dengan momentum RSI yang terkonsolidasi positif meskipun berada pada area dekat overbought," ujarnya di Jakarta, Jumat (19/8/2016).
Sementara, IHSG kemarin ditutup naik 89,60 poin atau sebesar 1,67% di level 5.461,45 dengan volume yang cukup tinggi. Sektor aneka industri memimpin penguatan di mana Astra Internasional menjadi leadernya seiring data penjualan mobil tumbuh 12,5% dari periode sebelumnya sebesar 11,4%.
Beberapa instansi investment memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di atas 5,2% hingga akhir tahun. Di mana, konsumsi masih menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi nasional selain program tax amnesty yang mendorong capital in flow ke dalam negeri.
"Nilai tukar rupiah menguat terhadap USD mampu menumbuhkan kembali antusias investor asing. Sehingga tercatat capital in flow pada perdagangan hari ini sebesar Rp1,42 triliun," pungkas Lanjar.
(izz)