Sebut Arcandra Tak Spesial, Pengamat Bilang di Indonesia Banyak

Sabtu, 20 Agustus 2016 - 19:17 WIB
Sebut Arcandra Tak Spesial, Pengamat Bilang di Indonesia Banyak
Sebut Arcandra Tak Spesial, Pengamat Bilang di Indonesia Banyak
A A A
JAKARTA - Pengamat Ekonomi Energi dari Universitas Gajah Mada (UGM) Fahmi Radhi mengatakan, orang seperti Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar di Indonesia sebetulnya banyak. Pasalnya, banyak orang dengan title sarjana energi atau perminyakan saat ini menjamur di Indonesia baik yang lulusan luar ataupun domestik.

Dia pun menilai, Arcandra bukan orang yang memiliki kepintaran luar biasa di dunia perminyakan lepas pantai (offshore) seperti yang selama ini dibicarakan. ‎"Arcandra itu sebetulnya tidak hebat-hebat banget, berbeda dengan Sri Mulyani yang sebelumnya di World Bank dan pernah menjadi menteri. Di Indonesia, banyak yang lulusan sarjana, master dan doktor di bidang energi," kata Fahmi, Jakarta, Sabtu (20/8/2016).

(Baca Juga: Jokowi Didesak Tunjuk Menteri ESDM dari Non Partai)

‎Terlebih lagi menurutnya saat berada di luar negeri, meskipun Arcandra pernah bekerja di perusahaan migas yang berlokasi di Texas, Amerika Serikat. Namun kompetensi perusahaan tersebut bukan perusahaan internasional yang mendunia seperti layaknya Mobile Oil ataupun British Petroleum.

"Lantas ada yang bilang juga, dia katanya punya enam paten. Di kampus tempat saya juga banyak orang yang punya paten juga, tapi sejauh mana paten tersebut sudah bisa diterapkan dan menghasilkan royalti, itu baru paten," lanjutnya.

(Baca Juga: Pencopotan Arcandra dari Posisi Menteri ESDM Dinilai Prematur)

Dijelaskan olehnya saat ini yang dibutuhkan di Kementerian ESDM yakni orang yang memiliki keahlian di bidang keanekaragaman energi karena saat ini yang terjadi adalah penurunan produksi gas dan minyak. "Maka, kalau ada wacana dia diselesaikan kewarganegaraannya, kemudian diangkat lagi menjadi menteri. Saya kira itu kesalahan Pak Jokowi nantinya, terlalu naif," papar dia.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6379 seconds (0.1#10.140)