Sritex Tetapkan Pertumbuhan Revenue 7%
A
A
A
JAKARTA - PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau yang kerap disebut Sritex tahun ini menetapkan tingkat revenue di kisaran 6-7%. Dalam hitungan nominal, perusahaan ini bisa meraih tingkat pendapatan sebesar USD659,30-665,52 juta, dari posisi pendapatan USD621,99 juta di 2015.
Hal tersebut disampaikan Wakil Presiden Direktur Sritex Iwan Kurniawan Lukminto dalam kunjungannya ke Indonesia Brand Forum 2016 di Grand Hyatt Jakarta yang bekerja sama dengan Koran SINDO.
"Tahun ini target kami tumbuh sekitar 6-7%. Tahun ini 7% lah, untuk top line," kata dia dalam acara IBF 2016 di Jakarta, Rabu (24/8/2016).
Iwan mengatakan untuk tingkat produksi, manajemen akan membidik peningkatan sebanyak 10%. Peningkatan produksi masih akan disumbang dari pabrik yang sudah dimiliki perseroan.
"Karenanya, kami juga belum memiliki rencana untuk membangun pabrik yang baru," katanya. (Baca: Lippo Group Nilai Industri Garmen Eksis meski Ekonomi Melemah)
Kalau pun ada, pabrik yang baru akan berada di kota Solo. Hal ini lantaran, bakal memberikan dampak positif yang banyak pada daerah tersebut, seperti lapangan kerja, dan lainnya.
Untuk target produksi sendiri, dia mengatakan masih dalam bentuk rancangan dan pipeline namun konsentrasinya tetap di Solo.
"Sudah ada perencanaan, bahwa growth kami ini sudah sustain. Kami akan bangun pabrik di kota Solo. Kami akan konsentrasikan ke sana," pungkasnya.
Hal tersebut disampaikan Wakil Presiden Direktur Sritex Iwan Kurniawan Lukminto dalam kunjungannya ke Indonesia Brand Forum 2016 di Grand Hyatt Jakarta yang bekerja sama dengan Koran SINDO.
"Tahun ini target kami tumbuh sekitar 6-7%. Tahun ini 7% lah, untuk top line," kata dia dalam acara IBF 2016 di Jakarta, Rabu (24/8/2016).
Iwan mengatakan untuk tingkat produksi, manajemen akan membidik peningkatan sebanyak 10%. Peningkatan produksi masih akan disumbang dari pabrik yang sudah dimiliki perseroan.
"Karenanya, kami juga belum memiliki rencana untuk membangun pabrik yang baru," katanya. (Baca: Lippo Group Nilai Industri Garmen Eksis meski Ekonomi Melemah)
Kalau pun ada, pabrik yang baru akan berada di kota Solo. Hal ini lantaran, bakal memberikan dampak positif yang banyak pada daerah tersebut, seperti lapangan kerja, dan lainnya.
Untuk target produksi sendiri, dia mengatakan masih dalam bentuk rancangan dan pipeline namun konsentrasinya tetap di Solo.
"Sudah ada perencanaan, bahwa growth kami ini sudah sustain. Kami akan bangun pabrik di kota Solo. Kami akan konsentrasikan ke sana," pungkasnya.
(ven)