IHSG Diperkirakan Akan Bergerak Mixed
A
A
A
JAKARTA - Analis Reliance Securities Lanjar Nafi memperkirakan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini cenderung akan bergerak mixed (variatif) dengan penguatan terbatas menguji area resistance pada range 5.370-5.475.
Menurutnya, pergerakan IHSG secara teknikal masih terkonsolidasi setelah berhasil berbalik kembali di atas MA7 dan mencoba kembali menguji resistance yang menjadi resistance kuat double top di level 5.475.
"Indikator stochastic bergerak menyempit dari tekanan bearish menjadi terkonsolidasi pada middle oscillator dengan pergerakan indikator RSI yang flat di bawah momentum resistance-nya," kata dia di Jakarta, Jumat (26/8/2016).
Sementara, IHSG kemarin naik 50,12 poin sebesar 0,93% di level 5.454,12 dengan volume moderate. Sektor aneka industri dan konsumer memimpin penguatan sektoral.
Harga minyak naik pada perdagangan di Asia menjadi salah satu faktor pendorong penguatan bursa hari ini. Pemerintah yang optimis pada amensti pajak akan lebih efektif dari intensif pajak dan akan meningkatkan pertumbuhan investasi di Indonesia mampu menaikkan kembali rasa optimis investor.
"Investor asing pun terlihat kembali melakukan aksi beli bersih sebesar Rp687,97 miliar," pungkas Lanjar.
Menurutnya, pergerakan IHSG secara teknikal masih terkonsolidasi setelah berhasil berbalik kembali di atas MA7 dan mencoba kembali menguji resistance yang menjadi resistance kuat double top di level 5.475.
"Indikator stochastic bergerak menyempit dari tekanan bearish menjadi terkonsolidasi pada middle oscillator dengan pergerakan indikator RSI yang flat di bawah momentum resistance-nya," kata dia di Jakarta, Jumat (26/8/2016).
Sementara, IHSG kemarin naik 50,12 poin sebesar 0,93% di level 5.454,12 dengan volume moderate. Sektor aneka industri dan konsumer memimpin penguatan sektoral.
Harga minyak naik pada perdagangan di Asia menjadi salah satu faktor pendorong penguatan bursa hari ini. Pemerintah yang optimis pada amensti pajak akan lebih efektif dari intensif pajak dan akan meningkatkan pertumbuhan investasi di Indonesia mampu menaikkan kembali rasa optimis investor.
"Investor asing pun terlihat kembali melakukan aksi beli bersih sebesar Rp687,97 miliar," pungkas Lanjar.
(izz)