Wujudkan Swasembada Pangan, Pemerintah Gelontorkan Traktor
A
A
A
KULON PROGO - Pemerintah Pusat kembali mendistribusikan bantuan traktor kepada kelompok tani di Kulon Progo, Yogyakarta. Secara simbolis, bantuan ini diserahkan anggota DPR RI asal Yogyakarta, Titiek Hediati Soeharto, di Waduk Sermo, Kokap.
Diharapkan bantuan ini mampu mendongkrak produktivitas pangan di Kulon Progo. “Ini adalah rangkaian kegiatan Pemerintah Pusat untuk mewujudkan swasembada pangan,” terang Titiek dalam penyaluran di Waduk Sermo, Jumat (26/8/2016).
Setidaknya ada 30 unit traktor tangan yang dibagikan. Selain itu juga ada 15 unit mesin pompa air. Setiap tahunnya ada sekitar 200 mesin traktor yang harus dibagikan di Yogyakarta. Bantuan ini harus dimanfaatkan agar bisa meningkatkan kesejahteraan petani.
Jika rusak, nantinya bisa diupayakan bantuan lagi, tetapi bertahap dan bergantian. “Tadi juga menebar benih ikan dan menanam pohon untuk rehabilitasi,” terangnya.
Kepala Dispertahut Kulon Progo, Bambang Tri Budi Harsono mengatakan Kulon Progo masih butuh tambahan mesin traktor. Idealnya satu traktor bisa dipakai untuk mengolah lahan seluas 10 hektar.
Artinya dengan luasan lahan mencapai 10.300 hektar diperlukan 1.030 traktor. Sedangkan di Kulon Progo baru ada 799 traktor. “Kulon Progo memang butuh tambahan traktor, sekitar 231,” jelasnya.
Untuk itu, Pemkab Kulon Progo terus mengupayakan untuk meraih bantuan alat pertanian dari pusat. Disamping itu juga terus dilakukan pengadaan traktor untuk diberikan kepaada kelompok tani. “Bantuan ini harus dimanfaatkan, jangan disimpan apalagi dijual,” jelas Bambang.
Dalam pemberian bantuan ini juga dilakukan tanya jawab dengan warga dan kelompok tani. Muslih, misalnya berharap ada kemudahan dalam membeli solar untuk mesin traktor.
Diharapkan bantuan ini mampu mendongkrak produktivitas pangan di Kulon Progo. “Ini adalah rangkaian kegiatan Pemerintah Pusat untuk mewujudkan swasembada pangan,” terang Titiek dalam penyaluran di Waduk Sermo, Jumat (26/8/2016).
Setidaknya ada 30 unit traktor tangan yang dibagikan. Selain itu juga ada 15 unit mesin pompa air. Setiap tahunnya ada sekitar 200 mesin traktor yang harus dibagikan di Yogyakarta. Bantuan ini harus dimanfaatkan agar bisa meningkatkan kesejahteraan petani.
Jika rusak, nantinya bisa diupayakan bantuan lagi, tetapi bertahap dan bergantian. “Tadi juga menebar benih ikan dan menanam pohon untuk rehabilitasi,” terangnya.
Kepala Dispertahut Kulon Progo, Bambang Tri Budi Harsono mengatakan Kulon Progo masih butuh tambahan mesin traktor. Idealnya satu traktor bisa dipakai untuk mengolah lahan seluas 10 hektar.
Artinya dengan luasan lahan mencapai 10.300 hektar diperlukan 1.030 traktor. Sedangkan di Kulon Progo baru ada 799 traktor. “Kulon Progo memang butuh tambahan traktor, sekitar 231,” jelasnya.
Untuk itu, Pemkab Kulon Progo terus mengupayakan untuk meraih bantuan alat pertanian dari pusat. Disamping itu juga terus dilakukan pengadaan traktor untuk diberikan kepaada kelompok tani. “Bantuan ini harus dimanfaatkan, jangan disimpan apalagi dijual,” jelas Bambang.
Dalam pemberian bantuan ini juga dilakukan tanya jawab dengan warga dan kelompok tani. Muslih, misalnya berharap ada kemudahan dalam membeli solar untuk mesin traktor.
(ven)