Jakarta Selatan dan Purwakarta Kekurangan Penyuluh Pertanian

Sabtu, 05 Desember 2020 - 00:13 WIB
loading...
Jakarta Selatan dan...
Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi (kanan) berdialog dengan penyuluh pertanian pada kunjungan kerjanya di daerah. Foto: Dok. Pusluhtan
A A A
JAKARTA - Jakarta Selatan (Jaksel) di DKI Jakarta dan Kabupaten Purwakarta di Jawa Barat kekurangan penyuluh pertanian . Kendala kedua pemerintah daerah (pemda) tersebut lantaran sejumlah aparatur sipil negara (ASN) penyuluh di Jaksel memasuki masa pensiun.

Sementara di Purwakarta terhadang tiadanya payung hukum pengangkatan tenaga penyuluh. Dampaknya? Petani jadi miskin inovasi, karena yang bertugas menumbuhkan kesadaran tidak ada. Inovasi teknologi pertanian terkini pun tak tersampaikan seperti yang diharapkan.

(Baca juga:Penyuluh Pertanian harus Aktif Input dan Update Data Petani)

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) Dedi Nursyamsi kerapkali mengingatkan bahwa sektor pertanian membutuhkan sosok penyuluh yang pintar, gesit dan cerdas karena problem pertanian makin kompleks.

“Penyuluh itu otaknya petani. Kalau petani pintar berarti penyuluhnya pintar. Kalau petani pintar, berarti dia mampu meningkatkan produkivitasnya. Keberhasilan pertanian adalah meningkatkan produktivitas, yang bisa tercapai kalau penyuluhnya pintar,” kata Dedi Nursyamsi tiap kali jumpa petani dan penyuluh via virtual meeting di Agriculture War Room (AWR) maupun kunjungan kerja.

(Baca juga:Mentan Ajak Penyuluh Pertanian Paham Agroklimat Antisipasi La Nina)

Hal itu sejalan instruksi dan arahan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo bahwa dinamika lapangan mengacu potensi daerah bertumpu pada penyuluh di tingkat kecamatan melalui Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) sebagai locust pembangunan pertanian.

“Penyuluh pertanian adalah inti dari agent of change pembangunan pertanian. Didukung sarana dan prasarana plus teknologi informasi untuk mendukung kinerja BPP selaku KostraTani,” kata Mentan Syahrul.

Koordinator Badan Penyuluh Pertanian (BPP) Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Pemkot Jaksel, Oerip Syariffudin mengatakan saat ini sejumlah ASN penyuluh memasuki masa pensiun. “Saat ini jumlah ASN penyuluh di wilayah Jakarta Selatan ada 10 orang. Ada tiga penyuluh THL belum diangkat jadi ASN,” kata Oerip di Jakarta, belum lama ini seperti dilansir Pusat Penyuluhan Pertanian BPPSDMP Kementan (Pusluhtan).

Menurutnya, merujuk ketentuan Kementan, idealnya ada satu penyuluh pertanian untuk satu desa/kelurahan. Jika di Jaksel ada 65 kelurahan, jumlah penyuluh harusnya disesuaikan dengan jumlah desa atau kelurahan. Oerip menambahkan, jumlah ASN penyuluh yang akan pensiun bertambah dua orang pada 2022, sehingga hanya tersisa enam penyuluh ASN di Jaksel.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1649 seconds (0.1#10.140)