Pemerintah Akan Tutup Perlintasan Sebidang Pasar Senen
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah akan melakukan ujicoba penutupan akses perlintasan sebidang di Jalan Letjen Soeprapto, Pasar Senen, Jakarta. Ujicoba tersebut dilakukan Kementerian Perhubungan (Kemnhub) berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Prasetyo Boeditjahjono mengatakan, rencana ujicoba penutupan perlintasan sebidang tersebut karena pemerintah DKI telah dilengkapi underpass.
"Jadi rencana pemerintah ini sesuai dengan peraturan perundang-undangan perkeretaapian yang mengatur mengenai perlintasan sebidang. Tujuan ujicoba penutupan ini pada akhirnya untuk menghilangkan perlintasan sebidang yang ada," ujarnya, dalam konferensi pers di Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Jakarta, Selasa (30/8/2016).
Prasetyo megungkapkan, bahwa underpass di Jalan Letjen Soeprapto sudah selesai dibangun sejak 2006. Adapun, perlintasan sebidang masih dibuka untuk akses jalan karena frekuensi kendaraan yang melintas juga belum tinggi ketika itu.
"Sekarang kondisinya sudah lain, frekuensi kereta yang melintas sudah mencapai rata-rata 3 menit per kereta atau 20 kereta per jam. Makanya karena sudah tinggi dan sudah terlalu lama, tetap dilakukan sesuai proses melalui sosialisasi, evaluasi dan ujicoba," katanya.
Ujicoba penutupan perlintasan kereta akan mulai dilakukan dari 1-31 Oktober 2016, dengan sosialisasi dilakukan sebulan sebelumnya. "Ini dilakukan biar enggak kaget. Di samping itu ada sosialisasi sehingga memungkinkan setiap pengendara bisa mmengetahui lebih awal," ujar Prasetyo.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan bersurat kepada Gubernur Provinsi DKI per tangal 15 Desember 2015 (Nomor KA.101/2/3 PHB 2015) untuk menutup 19 perlintasan sebidang yang telah dilengkapi flyover maupun underpass. Itu berarti secara bertahap masih akan ada 18 penutupan perlintasan sebidang yang akan dilakukan.
Perlintasan sebidang tersebut, di antaranya jalur lintas Duri-Tangerang di Rawa Buaya I dan Rawa Buaya 2. Jalur Lingkar Jakarta meliputi bandengan Utara, bandengan Selatan, Jalan Tubagus Angke, KH Hasyim Ashari, Pramuka, Kramat Bunder serta jalan Angkasa.
Jalur Lintas Tanah Abang-Serpong meliputi Pejompongan 1 dan Pejompongan 2. Jalur Lintas Manggarai-Bekasi meliputi Pondok Kopi, Penggilingan. Terakhir jalur Lintas Manggarai-Bogor meliputi Jalan Lapangan Ross1 dan 2, Taman Makam Pahlawan Kalibata, Pasar Minggu serta TB Simatupang.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Prasetyo Boeditjahjono mengatakan, rencana ujicoba penutupan perlintasan sebidang tersebut karena pemerintah DKI telah dilengkapi underpass.
"Jadi rencana pemerintah ini sesuai dengan peraturan perundang-undangan perkeretaapian yang mengatur mengenai perlintasan sebidang. Tujuan ujicoba penutupan ini pada akhirnya untuk menghilangkan perlintasan sebidang yang ada," ujarnya, dalam konferensi pers di Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Jakarta, Selasa (30/8/2016).
Prasetyo megungkapkan, bahwa underpass di Jalan Letjen Soeprapto sudah selesai dibangun sejak 2006. Adapun, perlintasan sebidang masih dibuka untuk akses jalan karena frekuensi kendaraan yang melintas juga belum tinggi ketika itu.
"Sekarang kondisinya sudah lain, frekuensi kereta yang melintas sudah mencapai rata-rata 3 menit per kereta atau 20 kereta per jam. Makanya karena sudah tinggi dan sudah terlalu lama, tetap dilakukan sesuai proses melalui sosialisasi, evaluasi dan ujicoba," katanya.
Ujicoba penutupan perlintasan kereta akan mulai dilakukan dari 1-31 Oktober 2016, dengan sosialisasi dilakukan sebulan sebelumnya. "Ini dilakukan biar enggak kaget. Di samping itu ada sosialisasi sehingga memungkinkan setiap pengendara bisa mmengetahui lebih awal," ujar Prasetyo.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan bersurat kepada Gubernur Provinsi DKI per tangal 15 Desember 2015 (Nomor KA.101/2/3 PHB 2015) untuk menutup 19 perlintasan sebidang yang telah dilengkapi flyover maupun underpass. Itu berarti secara bertahap masih akan ada 18 penutupan perlintasan sebidang yang akan dilakukan.
Perlintasan sebidang tersebut, di antaranya jalur lintas Duri-Tangerang di Rawa Buaya I dan Rawa Buaya 2. Jalur Lingkar Jakarta meliputi bandengan Utara, bandengan Selatan, Jalan Tubagus Angke, KH Hasyim Ashari, Pramuka, Kramat Bunder serta jalan Angkasa.
Jalur Lintas Tanah Abang-Serpong meliputi Pejompongan 1 dan Pejompongan 2. Jalur Lintas Manggarai-Bekasi meliputi Pondok Kopi, Penggilingan. Terakhir jalur Lintas Manggarai-Bogor meliputi Jalan Lapangan Ross1 dan 2, Taman Makam Pahlawan Kalibata, Pasar Minggu serta TB Simatupang.
(dmd)