Harga Minyak Terpukul oleh Menguatnya Dolar
Harga Minyak Terpukul oleh Menguatnya Dolar
A
A
A
NEW YORK - Harga minyak mentah berjangka jatuh pada awal perdagangan Rabu (31/8/2016). Melansir Reuters, hari ini, si emas hitam tercelup karena menguatnya indeks dolar Amerika Serikat (USD) dan data yang menunjukkan peningkatan pasokan minyak mentah Negeri Abang Sam.
Minyak mentah International Brent diperdagangkan turun 10 sen atau 0,2% ke level USD48,27 per barel pada 00:52 GMT.
Minyak mentah berjangka AS, West Texas Intermediate (WTI) turun 16 sen atau 0,4% pada USD46,19 per barel.
Indeks USD menguat terhadap sekeranjang mata uang utama, dimana naik 96,143, level tertinggi sejak 9 Agustus. Penguatan greenback membuat komoditas yang dihargakan dalam dolar seperti minyak lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
USD perkasa setelah mendapat vitamin dari komentar hawkish dari Ketua Fed Janet Yellen dan Wakil Ketua Stanley Fischer mendorong ekspektasi kenaikan suku bunga oleh bank sentral AS pada pertemuan kebijakan di bulan September.
"Mundurnya harga komoditas kemungkinan akan berlanjut dalam jangka pendek dengan USD yang kuat," kata bank Australia ANZ, seperti dikutip Reuters.
Selain itu, stok minyak mentah AS naik 942.000 barel dalam seminggu hingga 26 Agustus untuk 525.200.000, hampir sejalan dengan ekspektasi analis untuk kenaikan 921.000 barel, demikian data dari kelompok industri American Petroleum Institute. Adapun persediaan minyak resmi AS akan diterbitkan oleh EIA pada hari Rabu ini.
Minyak mentah International Brent diperdagangkan turun 10 sen atau 0,2% ke level USD48,27 per barel pada 00:52 GMT.
Minyak mentah berjangka AS, West Texas Intermediate (WTI) turun 16 sen atau 0,4% pada USD46,19 per barel.
Indeks USD menguat terhadap sekeranjang mata uang utama, dimana naik 96,143, level tertinggi sejak 9 Agustus. Penguatan greenback membuat komoditas yang dihargakan dalam dolar seperti minyak lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
USD perkasa setelah mendapat vitamin dari komentar hawkish dari Ketua Fed Janet Yellen dan Wakil Ketua Stanley Fischer mendorong ekspektasi kenaikan suku bunga oleh bank sentral AS pada pertemuan kebijakan di bulan September.
"Mundurnya harga komoditas kemungkinan akan berlanjut dalam jangka pendek dengan USD yang kuat," kata bank Australia ANZ, seperti dikutip Reuters.
Selain itu, stok minyak mentah AS naik 942.000 barel dalam seminggu hingga 26 Agustus untuk 525.200.000, hampir sejalan dengan ekspektasi analis untuk kenaikan 921.000 barel, demikian data dari kelompok industri American Petroleum Institute. Adapun persediaan minyak resmi AS akan diterbitkan oleh EIA pada hari Rabu ini.
(ven)
Explore More