Awal September, IHSG Akan Menguat ke 5.350
A
A
A
JAKARTA - Bursa Asia mengakhiri bulan agustus dengan kembali bervariasi. Bursa saham di Jepang melanjutkan penguatan sedangkan bursa China kembali tertekan. Pertumbuhan penjualan rumah di Jepang yang menjadi trigger pertumbuhan kemampuan konsumen naik di atas ekspektasi di level 8.9%, dari -2.5% diperiode sebelumnya dengan perkiraan hanya di level 7.4%.
Sedangkan bursa China sedikit tertekan menyambut september, dimana menurut Survey Caixin Indeks data kinerja manufakturing PMI turun di level 50.1 dari 50.6.
IHSG beranjak menguat setelah dibuka pada zona negatif diperdagangan terakhir bulan Agustus 2016. IHSG mampu ditutup naik 23.76 poin sebesar 0.44% dilevel 5386.08 dengan volume moderate. Sektor komoditas memimpin penguatannya merefleksikan naiknya indeks komoditas dunia kemarin.
Investor domestik terlihat optimistis diakhir bulan ini berbanding dengan investor asing yang tercatat melakukan aksi jual bersih cukup tinggi dilevel Rp741.8 miliar. Sehingga total capital flow yang terjadi pada bulan Agustus ini sangat tinggi sebesar Rp11,9 triliun berbanding terbalik ditahun sebelumnya yang net sell Rp10.2 triliun yang juga merupakan aksi beli bersih investor asing dibulan Agustus sejak 4 tahun terakhir mengalami aksi jual.
Selain itu hasil survei yang cukup optimis pada data aktifitas manufaktur dan inflasi di awal bulan september nanti dan minyak mentah yang rebound pada bulan Agustus pada optimisme produsen utama akan setuju untuk membekukan output serta spekulasi kembali menurunnya persediaan minyak di AS yang akan rilis nanti malam menjadi faktor utama .
Bursa Eropa juga dibuka bervariasi seiring naiknya probabilitas prospek pertumbuhan biaya pinjaman di AS. Pertumbuhan penjualan ritel di Jerman mengalami peningkatan 1.7% dari -0.6% diperiode sebelumnya namun Data mengkhawatirkan dari tingkat inflasi Eropa yang menurun di level 0.8% dari 0.9% diperiode sebelumnya.
Sentimen selanjutnya diawal September diantaranya data indeks kinerja sektor manufaktur di seluruh dunia dengan terfokus pada China dan Eropa. Dari dalam negeri akan ada data tingkat inflasi dengan ekspektasi masih cukup baik.
Secara teknikal IHSG menyentuh support lower bollinger band dan mencoba rebound meskipun dengan momentum RSI dan pergerakan indikator Stochastic yang cenderung bearish. IHSG terlihat berusaha kembali bergerak diatas MA25 sebagai konfirmasi pergerakan reboundnya.
Histogram indikator MACD belum memberikan signal positif meskipun sudah cukup rendah pada level saat ini dengan MACD line yang cenderung tertekan. Analis Reliance Securities Lanjar Naf memperkirakan IHSG akan bergerak kembali mencoba menguat dengan range pergerakan 5.350-5.455.
Sedangkan bursa China sedikit tertekan menyambut september, dimana menurut Survey Caixin Indeks data kinerja manufakturing PMI turun di level 50.1 dari 50.6.
IHSG beranjak menguat setelah dibuka pada zona negatif diperdagangan terakhir bulan Agustus 2016. IHSG mampu ditutup naik 23.76 poin sebesar 0.44% dilevel 5386.08 dengan volume moderate. Sektor komoditas memimpin penguatannya merefleksikan naiknya indeks komoditas dunia kemarin.
Investor domestik terlihat optimistis diakhir bulan ini berbanding dengan investor asing yang tercatat melakukan aksi jual bersih cukup tinggi dilevel Rp741.8 miliar. Sehingga total capital flow yang terjadi pada bulan Agustus ini sangat tinggi sebesar Rp11,9 triliun berbanding terbalik ditahun sebelumnya yang net sell Rp10.2 triliun yang juga merupakan aksi beli bersih investor asing dibulan Agustus sejak 4 tahun terakhir mengalami aksi jual.
Selain itu hasil survei yang cukup optimis pada data aktifitas manufaktur dan inflasi di awal bulan september nanti dan minyak mentah yang rebound pada bulan Agustus pada optimisme produsen utama akan setuju untuk membekukan output serta spekulasi kembali menurunnya persediaan minyak di AS yang akan rilis nanti malam menjadi faktor utama .
Bursa Eropa juga dibuka bervariasi seiring naiknya probabilitas prospek pertumbuhan biaya pinjaman di AS. Pertumbuhan penjualan ritel di Jerman mengalami peningkatan 1.7% dari -0.6% diperiode sebelumnya namun Data mengkhawatirkan dari tingkat inflasi Eropa yang menurun di level 0.8% dari 0.9% diperiode sebelumnya.
Sentimen selanjutnya diawal September diantaranya data indeks kinerja sektor manufaktur di seluruh dunia dengan terfokus pada China dan Eropa. Dari dalam negeri akan ada data tingkat inflasi dengan ekspektasi masih cukup baik.
Secara teknikal IHSG menyentuh support lower bollinger band dan mencoba rebound meskipun dengan momentum RSI dan pergerakan indikator Stochastic yang cenderung bearish. IHSG terlihat berusaha kembali bergerak diatas MA25 sebagai konfirmasi pergerakan reboundnya.
Histogram indikator MACD belum memberikan signal positif meskipun sudah cukup rendah pada level saat ini dengan MACD line yang cenderung tertekan. Analis Reliance Securities Lanjar Naf memperkirakan IHSG akan bergerak kembali mencoba menguat dengan range pergerakan 5.350-5.455.
(ven)