Luhut Beberkan Capaian Arcandra Selama 20 Hari Jadi Menteri ESDM

Kamis, 01 September 2016 - 14:27 WIB
Luhut Beberkan Capaian Arcandra Selama 20 Hari Jadi Menteri ESDM
Luhut Beberkan Capaian Arcandra Selama 20 Hari Jadi Menteri ESDM
A A A
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan membeberkan pencapaian mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar selama masa jabatannya yang hanya sekitar 20 hari kerja. Hal tersebut dijabarkan dalam rapat kerja Kementerian ESDM dengan Komisi VII DPR RI.

(Baca Juga: Luhut Rapat Bareng DPR Bahas Sepak Terjang Arcandra Tahar)

Luhut sendiri hadir di rapat kerja Komisi VII DPR RI sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Menteri ESDM. Sebab, setelah Arcandra Tahar dicopot dari jabatannya sebagai Menteri ESDM karena kesandung kasus dwi kewarganegaraan. Sementara Presiden Joko Widodo (Jokowi) sendiri hingga kini belum menentukan Menteri ESDM definitif.

"Kegiatan selama 20 hari dari Menteri ESDM yang lalu. Selama 20 hari Arcandra menjabat sebagai Menteri ESDM banyak juga ide yang dilahirkan beliau," katanya di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Kamis (1/9/2016).

Dia menyebutkan, Arcandra saat menjabat melakukan gebrakan untuk mempercepat realisasi angaran 2016 dengan target 90%. Maklum saja, Presiden Jokowi dalam berbagai kesempatan selalu menekankan agar para menteri segera mempercepat penyerapan anggaran.

"‎Saya terus terang berdiskusi sangat banyak dengan Arcandra dan saya belajar dari pikiran beliau. Dan menurut saya sangat banyak yang akan kita lakukan untuk penghematan disana, untuk membuat republik ini lebih bagus lagi ke depan," imbuh dia.

Tak hanya itu menurutnya, Arcandra juga melakukan pemantapan tugas dan fungsi organisasi dengan capaian masing-masing unit. Capaian yang paling mencengangkan dari Arcandra, adalah memangkas ongkos pembangunan Blok Masela dari sebelumnya USD22 miliar menjadi USD15 miliar.

"‎Mengenai Blok Masela, pikiran dari Pak Candra karena beliau mengerti teknis dan semua masuk akal apa yang disampaikan bahwa angka USD22 miliar itu tidak dari Arcandra. Itu dari Inpex dimana Inpex membuat presentasi, kemudian Pak Candra mengoreksi dan mengiyakan. Dan angka itu sampai pada USD15 miliar," tuturnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7107 seconds (0.1#10.140)