BPJS Tenaga Kerja Siap Tambah 700 Pegawai Baru
A
A
A
JAKARTA - BPJS Ketenagakerjaan (BPJSTK) menargetkan penambahan 700 pegawai baru setiap tahun hingga 2018. Tahun depan, perekrutan akan dilakukan bulan Januari 2017. BPJSTK juga mempersiapkan pengelolaan pegawai demi akuisisi 120 juta tenaga kerja di Indonesia.
Direktur Umum dan SDM BPJS Ketenagakerjaan, Naufal Mahfudz mengatakan saat ini pihaknya memiliki 4.447 pegawai dan akan terus ditambah demi akuisisi kepesertaan baru yang lebih luas. Bidang yang dibutuhkan yaitu customer services, marketing office, dan hubungan kelembagaan. SDM di ketiga posisi ini akan mendapatkan giliran pertukaran sesuai kebutuhan.
“Penambahan karyawan butuh 600-700 orang tiap tahun hingga 2018 nanti. Setelah itu baru kami evaluasi kebutuhannya kembali. Aplikasi lamaran yang masuk hingga 152 ribu dengan turnover yang kecil. Karena kami memiliki pengelolaan dan penawaran karir yang menarik,” ujar Naufal dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (6/9/2016).
Dia mengatakan BPJSTK memiliki peran sebagai jasa keuangan dan pelayanan sehingga butuh SDM yang berkualitas. SDM saat ini merupakan generasi milenial yang butuh perlakuan berbeda. “Kami punya Institut BPJSTK sejak 2016 dengan kapasitas 180 orang. Kedepannya kami akan jadikan itu sebagai pusat riset ketenagakerjaan. Kami akan gandeng UGM, Cambridge School di Inggris, dan program aktuaria IPB,” ujarnya.
Karena itu. BPJS Ketenagakerjaan menerima penghargaan Best Employer Awards 2016 berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh AON Hewitt. Acara penghargaan ini diselenggarakan di Hotel Indonesia Kempinski , Selasa (6/9), dan diserahkan kepada Direktur Umum dan SDM BPJS Ketenagakerjaan, Naufal Mahfudz.
Hasil penilaian ini didapatkan dari survei yang dilakukan AON Hewitt kepada karyawan BPJS Ketenagakerjaan beberapa waktu yang lalu serta studi terhadap praktik human capital di BPJS Ketenagakerjaan. Dari survei didapatkan hasil yang menyatakan karyawan BPJS Ketenagakerjaan memiliki dedikasi yang tinggi dalam bekerja karena dukungan kebijakan manajemen dalam pengelolaan Human Capital.
Dalam mengelola lebih dari 4.500 karyawan yang tersebar di seluruh unit kerja di Indonesia, BPJS Ketenagakerjaan mengelola SDM dengan menggunakan sistem Human Capital yang terintegrasi dan berbasis kompetensi serta didukung teknologi Human Capital Information System (HCIS), mulai dari proses rekrutmen, assessment center, penilaian kinerja dan talent management.
Dengan sistem yang telah dibangun, BPJS Ketenagakerjaan dapat mempersiapkan SDM yang handal dan memenuhi kriteria yang dibutuhkan dalam memenuhi kebutuhan strategis jangka panjang sesuai sasaran institusi dan ukuran produktivitas yang diharapkan serta kebutuhan kompetensi di masa mendatang.
“Perencanaan kebutuhan dan pengembangan SDM penting dilakukan untuk dapat memenuhi ekspektasi publik dalam memberikan pelayanan terbaik kepada peserta. Untuk mendapatkan SDM berkualitas, kami juga membangun Institut BPJS Ketenagakerjaan yang berperan penting dalam optimalisasi pengembangan SDM,” tambahnya.
Direktur Umum dan SDM BPJS Ketenagakerjaan, Naufal Mahfudz mengatakan saat ini pihaknya memiliki 4.447 pegawai dan akan terus ditambah demi akuisisi kepesertaan baru yang lebih luas. Bidang yang dibutuhkan yaitu customer services, marketing office, dan hubungan kelembagaan. SDM di ketiga posisi ini akan mendapatkan giliran pertukaran sesuai kebutuhan.
“Penambahan karyawan butuh 600-700 orang tiap tahun hingga 2018 nanti. Setelah itu baru kami evaluasi kebutuhannya kembali. Aplikasi lamaran yang masuk hingga 152 ribu dengan turnover yang kecil. Karena kami memiliki pengelolaan dan penawaran karir yang menarik,” ujar Naufal dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (6/9/2016).
Dia mengatakan BPJSTK memiliki peran sebagai jasa keuangan dan pelayanan sehingga butuh SDM yang berkualitas. SDM saat ini merupakan generasi milenial yang butuh perlakuan berbeda. “Kami punya Institut BPJSTK sejak 2016 dengan kapasitas 180 orang. Kedepannya kami akan jadikan itu sebagai pusat riset ketenagakerjaan. Kami akan gandeng UGM, Cambridge School di Inggris, dan program aktuaria IPB,” ujarnya.
Karena itu. BPJS Ketenagakerjaan menerima penghargaan Best Employer Awards 2016 berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh AON Hewitt. Acara penghargaan ini diselenggarakan di Hotel Indonesia Kempinski , Selasa (6/9), dan diserahkan kepada Direktur Umum dan SDM BPJS Ketenagakerjaan, Naufal Mahfudz.
Hasil penilaian ini didapatkan dari survei yang dilakukan AON Hewitt kepada karyawan BPJS Ketenagakerjaan beberapa waktu yang lalu serta studi terhadap praktik human capital di BPJS Ketenagakerjaan. Dari survei didapatkan hasil yang menyatakan karyawan BPJS Ketenagakerjaan memiliki dedikasi yang tinggi dalam bekerja karena dukungan kebijakan manajemen dalam pengelolaan Human Capital.
Dalam mengelola lebih dari 4.500 karyawan yang tersebar di seluruh unit kerja di Indonesia, BPJS Ketenagakerjaan mengelola SDM dengan menggunakan sistem Human Capital yang terintegrasi dan berbasis kompetensi serta didukung teknologi Human Capital Information System (HCIS), mulai dari proses rekrutmen, assessment center, penilaian kinerja dan talent management.
Dengan sistem yang telah dibangun, BPJS Ketenagakerjaan dapat mempersiapkan SDM yang handal dan memenuhi kriteria yang dibutuhkan dalam memenuhi kebutuhan strategis jangka panjang sesuai sasaran institusi dan ukuran produktivitas yang diharapkan serta kebutuhan kompetensi di masa mendatang.
“Perencanaan kebutuhan dan pengembangan SDM penting dilakukan untuk dapat memenuhi ekspektasi publik dalam memberikan pelayanan terbaik kepada peserta. Untuk mendapatkan SDM berkualitas, kami juga membangun Institut BPJS Ketenagakerjaan yang berperan penting dalam optimalisasi pengembangan SDM,” tambahnya.
(ven)