Ruhut Sitompul Dukung Arcandra Tahar Kembali Jadi Menteri ESDM
A
A
A
JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI Ruhut Sitompul mendukung penuh jika pemerintah memutuskan untuk mengembalikan posisi Arcandra Tahar sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Baginya, Arcandra adalah aset bangsa Indonesia yang perlu diselamatkan.
(Baca Juga: Respons Luhut Dengar Kabar Arcandra Tahar Jadi WNI Lagi)
Seperti diketahui sebelumnya Arcandra Tahar dicopot dari posisi Menteri ESDM ketika baru 20 hari kerja, lantaran kesandung kasus dwi kewarganegaraan yakni Amerika Serikat dan Indonesia. Namun, Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) resmi menetapkan status Arcandra sebagai Warga Negara Indonesia (WNI).
Penetapan ini sekaligus menggugurkan status kewarganegaraan Amerika Serikat yang bersangkutan. Hal ini dibuktikan dengan Certificate of Loss of the United States tanggal 12 Agustus 2016 dan disahkan oleh Departemen State of United States of America dan Surat US Embassy pada tanggal 31 Agustus 2016.
Sementara itu menurut Ruhut, Arcandra adalah sosok yang luwes dan tidak memiliki kepentingan apapun di Indonesia. Karena itu, pemerintah sudah seharusnya memanfaatkan Arcandra untuk kemakmuran Indonesia.
"Kalau aku Presiden RI, apapun Arcandra itu aset kita lho. Aku ingat sekali pada saat sebelum dia diberhentikan dengan hormat, aku bertemu dengan dia kok malam-malam. Aku ngobrol dengan dia kaitan paspor sama kewarganegaraan. Aku liat orangnya enggak ada beban, nothing loose, karena hati bersih kok," katanya di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (7/9/2016).
(Baca Juga: Menkumham Resmi Menyatakan Arcandra Tahar Berstatus WNI)
Menurutnya, sangatlah wajar orang-orang jenius seperti Arcandra Tahar ataupun BJ Habibie banyak diminati negara lain. Jadi, adalah sebuah kewajaran jika Arcandra disodorkan untuk menjadi warga negara kehormatan.
"Ya jujur aja, orang seperti Arcandra, Pak Habibie di Jerman dan tokoh-tokoh yang lain di negara adikuasa, jenius, yang punya keahlian dia biasa disodorkan warga kehormatan, paspor kewarganegaraan," imbuh dia.
(Baca Juga: Luhut Beri Bocoran Presiden Siap Umumkan Menteri ESDM Baru)
Pria yang terkenal dengan jargon Si Poltak Raja Medan ini menilai, pemerintah tidak perlu malu jika harus mengangkat kembali Arcandra setelah sebelumnya dicopot.
"Pemerintah enggak malu. Kenapa mesti malu. Bayangkan bos. Orang yang punya prestasi, dia bisa mengurangi operasional sampai demikian triliun, kok kita malu? Kita mau penghematan enggak? Lihat pak Presiden kita. Kan lagi penghematan habis-habisan," tandasnya.
(Baca Juga: Respons Luhut Dengar Kabar Arcandra Tahar Jadi WNI Lagi)
Seperti diketahui sebelumnya Arcandra Tahar dicopot dari posisi Menteri ESDM ketika baru 20 hari kerja, lantaran kesandung kasus dwi kewarganegaraan yakni Amerika Serikat dan Indonesia. Namun, Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) resmi menetapkan status Arcandra sebagai Warga Negara Indonesia (WNI).
Penetapan ini sekaligus menggugurkan status kewarganegaraan Amerika Serikat yang bersangkutan. Hal ini dibuktikan dengan Certificate of Loss of the United States tanggal 12 Agustus 2016 dan disahkan oleh Departemen State of United States of America dan Surat US Embassy pada tanggal 31 Agustus 2016.
Sementara itu menurut Ruhut, Arcandra adalah sosok yang luwes dan tidak memiliki kepentingan apapun di Indonesia. Karena itu, pemerintah sudah seharusnya memanfaatkan Arcandra untuk kemakmuran Indonesia.
"Kalau aku Presiden RI, apapun Arcandra itu aset kita lho. Aku ingat sekali pada saat sebelum dia diberhentikan dengan hormat, aku bertemu dengan dia kok malam-malam. Aku ngobrol dengan dia kaitan paspor sama kewarganegaraan. Aku liat orangnya enggak ada beban, nothing loose, karena hati bersih kok," katanya di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (7/9/2016).
(Baca Juga: Menkumham Resmi Menyatakan Arcandra Tahar Berstatus WNI)
Menurutnya, sangatlah wajar orang-orang jenius seperti Arcandra Tahar ataupun BJ Habibie banyak diminati negara lain. Jadi, adalah sebuah kewajaran jika Arcandra disodorkan untuk menjadi warga negara kehormatan.
"Ya jujur aja, orang seperti Arcandra, Pak Habibie di Jerman dan tokoh-tokoh yang lain di negara adikuasa, jenius, yang punya keahlian dia biasa disodorkan warga kehormatan, paspor kewarganegaraan," imbuh dia.
(Baca Juga: Luhut Beri Bocoran Presiden Siap Umumkan Menteri ESDM Baru)
Pria yang terkenal dengan jargon Si Poltak Raja Medan ini menilai, pemerintah tidak perlu malu jika harus mengangkat kembali Arcandra setelah sebelumnya dicopot.
"Pemerintah enggak malu. Kenapa mesti malu. Bayangkan bos. Orang yang punya prestasi, dia bisa mengurangi operasional sampai demikian triliun, kok kita malu? Kita mau penghematan enggak? Lihat pak Presiden kita. Kan lagi penghematan habis-habisan," tandasnya.
(akr)